MATA INDONESIA, JAKARTA – Peneliti di Universitas Oxford menemukan obat asma biasa yang bernama budesonide bisa mengurangi risiko rawat inap hingga 90 persen pada pasien Covid19.
Seperti dilansir www.medsci.ox.ac.uk, kesimpulan tersebut setelah melakukan penelitian terhadap 146 orang.
Budesonide adalah kortikosteroid yang digunakan dalam manajemen jangka panjang asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penggunaannya berbentuk inhalasi atau dihirup.
Kepada 146 itu yang separuhnya mengambil 800 mikorgram obat dua kali sehari sedangkan sisanya dengan perawatan biasa.
Hasilnya, budesonide yang dihirup selama 28 hari masa penelitian mengurangi risiko relatif memerlukan perawatan segera atau rawat inap sebesar 90 persen.
Peserta yang dialokasikan penghirup budesonide juga mengalami resolusi demam yang lebih cepat, gejala dan gejala persisten yang lebih sedikit setelah 28 hari.
Profesor Mona Bafadhel (Nuffield Department of Medicine) yang memimpin uji coba, mengatakan: “Ada terobosan penting pada pasien Covid19 yang dirawat di rumah sakit, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mengobati penyakit sejak dini untuk mencegah kemunduran klinis dan perlunya perawatan segera dan rawat inap, terutama kepada miliaran orang di seluruh dunia yang memiliki akses terbatas ke perawatan rumah sakit.