Uni Emirat Arab Investasi Rp 7 Triliun di Aceh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pariwisata di Nangroe Aceh Darrusalam diharapkan bangkit setelah dilanda pandemik Covid-19. Apalagi Pemerintah RI baru saja meneken kerja sama sektor pariwisata dengan Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama ini nantinya akan banyak turis dari UEA ke Indonesia khususnya Aceh.

Menteri Koordintaor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, UEA baru saja menandatangani letter of intent untuk proyek khusus di Aceh. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah memberi lampu hijau untuk proyek tersebut.

“Jadi saya rasa kita punya peluang investasi baru untuk turis di Aceh. Mereka menandatangani letter of intent untuk proyek khusus ini. Di mana kami telah melakukan studi ini dengan sangat cepat. Presiden Jokowi juga telah kasih lampu hijau saat kami bertemu di Istana Bogor siang tadi,” ujar Menko Luhut dalam telekonferensi, Jumat 5 Maret 2021.

Dalam dua bulan kedepan akan ada pengembangan pariwisata di daerah Singkil, Aceh. Potensi investasi yang bisa bergulir mencapai USD 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun.

Indonesia dan Uni Emirat Arab juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) telah dalam industri pertahanan. Kerja sama itu dilakukan oleh, dua perusahaan dari kedua negara sudah yakni PT Pindad dari Indonesia dan Caracal International dari UAE.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini