MATA INDONESIA, JAKARTA-Masyarakat Indonesia patut berbangga diri, pasalnya, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan Pulau Belitong di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sebagai Global Geopark. Hal ini menjadi sejarah baru dunia pariwisata di Negeri Laskar Pelangi itu.
“Alhamdulillah, Dewan Eksekutif UNESCO di Paris menetapkan Belitong sebagai Global Geopark,” kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin 19 April 2021.
Ia mengatakan UNESCO mengakui keberagaman geologis di Pulau Belitung dan kepulauan di sekitarnya. Keberagaman tersebut termasuk lanskap, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi di Belitung.
Tak hanya itu, Geopark Belitong juga dinilai memiliki keunikan dengan adanya keterkaitan kuat antara aspek geologis, biologis, dan budaya. Lanskap geologi Pulau Belitung yang unik, menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, di antaranya yang hanya ditemukan di Belitung seperti Ikan Hampala dan Ikan Toman.
Menurut dia, penetapan Pulau Belitong sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah maupun akademisi, pemuda dan masyarakat lokal, khususnya dalam menyusun dokumen nominasi yang menggambarkan nilai-nilai universal, rencana pengelolaan, visibilitas dan jejaring kerja sama geopark Belitong.
“Geopark Belitong, merupakan geopark nasional Indonesia ke-6 yang masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark,” katanya.
Sebelumnya Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu, dan Gunung Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO, antara lain 9 situs warisan budaya dan alam dan 18 cagar biosfer.