Undana Dipercaya Kemenristekdikti Gelar Program UMKM Merdeka dan Magang & Studi Bersertifikat di Kota Kupang

Baca Juga

Minews.id, Kota Kupang – Kampus Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melalui jurusan Administrasi Bisnis mendapat kepercayaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI (Kemenristekdikti) untuk menggelar program Apindo UMKM Merdeka (AUM) dan Magang & Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Kegiatan ini telah berlangsung sejak 23 September hingga 13 Desember 2024. Adapun penutupannya ditandai dengan acara Graduation di Hotel Ima Kupang pada 13 Desember 2024.

Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang Ricky Foeh.,MM menyampaikan bahwa Program AUM-MSIB ini mempunyai konsep mahasiswa diberikan kepercayaan untuk menjadi Business Consultant.

“Di mana mereka akan mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan tata kelola usaha, produksi, pemasaran, keuangan, interpersonal skill dan keberlanjutan. Diharapkan mereka akan mendapatkan pengalaman ketika mereka berkolaborasi dengan pengusaha dan dunia usaha terutama UMKM,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima minews.id, Minggu 15 Desember 2024.

Perwakilan UMKM yang hadir dalam acara menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur dengan adanya penempatan mahasiswa yang bisa memberikan terobosan baru bagi bisnis mereka.

“Terutama dalam hal pemasaran seperti pembuatan foto dan video untuk konten media sosial, penggunaan digital marketing dan masuk ke platform e-commerce seperti Shoppee dan Tokopedia,” kata salah satu perwakilan UMKM.

Sementara Sekretaris DPP APINDO NTT Toni Angtariksa Dima, SE yang hadir pada kesempatan itu menjelaskan bahwa program ini dapat menjadi lapangan kerja baru bagi para mahasiswa.

“Setelah lulus kuliah nanti jangan berpikir untuk menjadi ASN ataupun karyawan, tapi harus menjadi pengusaha supaya dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan membantu pemerintah menekan pengangguran,” ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 11 orang peserta AUM-MSIB Batch 7 yang berasal dari 10 universitas di Indonesia. Ada yang dari DKI Jakarta (Universitas Kosgoro) Sumatera Utara (USU dan Universitas Nomenssen), Sulawesi Utara (Universitas Sam Ratulangi), Sulawesi Tengah (Universitas Muhammadiyah Luwuk) , Jawa Timur (Universitas Airlangga dan Politeknik Negeri Malang) DI Yogyakarta (Universitas Islam Indonesia dan NTT sendiri (Undana dan Universitas Karya Dharma).

Selain itu, turut dihadiri oleh Mentor AUM-MSIB Jesica Sodakain, Bendahara APINDO NTT Rudy Rikoni, SE., Wakil Ketua Bidang Organisasi APINDO NTT Denny Salean, S.Kom., para pengurus APINDO NTT lainnya, serta perwakilan dari UMKM Morige Gledis Naray, UMKM Antique Kitchen Ekawati Astuti dan tamu undangan lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini