Ultah Jokowi, Kaesang Ungkap Bahwa Dirinya Bukan Anak Kandung

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Ada saja kejahilan seorang Kaesang Pangarep yang merupakan anak bungsu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Momen hari ulang tahun bapaknya (Jokowi, red) ke-58 diam-diam dirinya di media sosial mengeluarkan candaan yang cukup mencengangkan.

Dirinya bikin prank rusuh dengan menyebut ayahnya itu adalah ayah tiri alias dirinya bukan anak kandung. Niat itu sempat ditulis Kaesang lewat Twitternya dengan meminta persetujuan netizen.

“Saya mau bikin prank “Bapak Tiri”. Jadi ceritanya saya bakal telpon terus bilang bahwa beliau itu bapak tiri. Gimana gaes?,” kicau bos Sang Pisang itu lewat akun @kaesangp.

Ia juga menambahkan dua kicauannya lagi dalam ‘wacana’ konyol tersebut. “Pasti kaget sih.” “Takut dicoret dari KK,” cuit Kaesang.

Momen lucu nggak berhenti di situ. Kaesang berkomentar terkait ucapan resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Segenap pimpinan dan jajaran Kementerian PUPR mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden RI Joko Widodo (@jokowi).

Semoga selalu dilimpahkan kesehatan dan tetap amanah dalam mengemban tanggung jawab.#HBDJokowi #HBD58PRESIDENJOKOWI,” tulis akun resmi Kementerian PUPR di akun KemenPU.

Akun itu meminta tolong kepada Kaesang untuk menyampaikan salam dan ucapan ini ke ayahnya. “Mas tolong disampaikan ya mas @kaesangp hehehe,” tulis KemenPU lagi.

Dengan tegas dan tulisan capslock, Kaesang menolak mentah-mentah permintaan Kementerian PUPR tersebut. “GAK. TAHUN LALU SAYA ULANG TAHUN GAK DIUCAPIN SAMA @KemenPU,” timpal Kaesang yang memang doyan guyon tersebut.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini