Uji Sterilitas dan Toksisitas Tak Dihubungkan dengan Kematian Penerima Vaksin AstraZeneca

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Uji sterilitas dan toksisitas Vaksin AstraZeneca Nomor Bets CTMAV547 bukan untuk membuktikan hubungannya dengan kematian penerima vaksin tersebut.

Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari di Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.

“Tetapi untuk memberi jaminan kepada masyarakat, kita buktikan bahwa vaksin itu steril dan tidak ada toksinnya,” ujar Hindra.

Menurut Hindra yang dilakukan Indonesia terhadap vaksin tersebut merupakan standar baku yang berlaku di seluruh dunia.

Pengujian tersebut dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena badan itu lah yang memahami cara pengujiannya.

Hindra mengungkapkan pengujian sterilitas dan toksisitas biasanya dilakukan secara random terhadap vaksin yang diterima suatu negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Tegaskan Komitmen MembangunPapua Lewat Pusat Lumbung Pangan di Merauke

Oleh: Grasella Wandama )* Kunjungan perdana Presiden Prabowo Subianto ke Merauke, Papua Selatan,mendapat sorotan positif dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat Papua. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untukmewujudkan ketahanan pangan Indonesia, dengan menjadikan Merauke sebagaipusat lumbung pangan nasional. Langkah ini menunjukkan keseriusanPemerintahan Prabowo-Gibran dalam memajukan Papua, sebuah wilayah yang selama ini masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Pada kunjungan tersebut, Presiden Prabowo menyempatkan diri untuk melihatlangsung proses tanam dan panen padi di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke. Kegiatan ini merupakan bagian dari program swasembadapangan yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia, dengan tujuanuntuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan sekaligus meningkatkankesejahteraan petani lokal. Merauke dipilih sebagai lokasi strategis untukpengembangan ini karena memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia utamapangan bagi wilayah timur Indonesia. Selain mengunjungi lokasi pertanian, Presiden juga mengapresiasi penggunaanteknologi modern dalam proses pertanian. Di antaranya, alat combine harvester yang memudahkan petani dalam memanen padi. Teknologi ini sangat membantupara petani yang sebelumnya harus bekerja keras dengan cara manual. Kehadiranteknologi modern dipandang sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitaspertanian di Merauke serta mengurangi beban kerja petani. Program pengembangan pertanian berkelanjutan juga menjadi fokus utama dalamkunjungan tersebut. Pemerintah mempersiapkan demplot padi yang diharapkandapat menjadi percontohan bagi para petani di Papua. Dengan teknik pertanianyang lebih efisien, diharapkan hasil panen dapat meningkat, baik dari segi kuantitasmaupun kualitas. Ini merupakan upaya nyata Pemerintah untuk mendukungketahanan pangan di wilayah Timur...
- Advertisement -

Baca berita yang ini