Tut..Tut..Kereta Api Pacu Laju Ekonomi Kalteng

Baca Juga

MATA INDONESIA, PALANGKARAYA – Pada Rabu, 27 April 2022 penandatanganan kesepakatan antara PT INKA (Persero) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng). Kesepakatan tentang proyek perkeretaapian di Kalteng.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut merupakan bentuk respons yang baik dari pihak Kalteng. Untuk pembangunan jalur kereta api di wilayahnya. Menurutnya, tim PT INKA (Persero) akan memerlukan bantuan dari seluruh elemen Kalteng untuk membuat kajian awal persyaratan pembuatan jalur kereta api.

”Kami akan melibatkan Pemprov Kalteng, Gubernur, Wagub, dan Sekda, Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Dinas PU, hingga Kepala Dinas Perhubungan. Sebab, di Kalimantan Tengah ini kondisi tanahnya sebagian masih berupa gambut. Nanti mohon bantuan karena ini baru jalur alternatif. Dan kami sudah membuat kajian awal dengan asumsi-asumsi yang kita belum tahu detail-detail kondisinya,” ujar Budi.

Setelah penandatanganan kesepakatan itu, pihaknya akan membuat semacam survey trase dan prefeasibility study (Pre-FS). Hal ini untuk melihat lebih detil kondisi tanah dan kondisi topografi untuk persyaratan pembangunan kereta api.

Rencananya, kereta api itu untuk angkutan barang khususnya batubara.  Dan mengangkut produk-produk dari food estate. Rel kereta api ini akan membentang dari Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya menuju Batanjung Kabupaten, sekitar 600 kilometer. ”Kami tahu di sana ada pengembangan food estate. Sehingga memerlukan transportasi khususnya kereta api dengan skala lebih besar. Ini juga untuk bisa membawa produk-produk dari food estate keluar Kalimantan Tengah,” ujarnya.

PT INKA (Persero) akan mencoba merintis angkutan-angkutan penumpang untuk sehingga bisa memadukan antara gerbong barang dan kereta penumpang.  “Di sini nanti kita akan menggunakan lebar track dengan standard gauge. Lebar 1435 mm, axle load-nya mudah-mudahan tanahnya memungkinkan untuk 22,5 ton,” kata Budi.

Dengan begitu, jalur tersebut bisa mengangkut batu bara. Sekitar 30 juta ton per tahun, kemudian juga 1 juta ton padi atau beras. Kemudian ada dua atau tiga kereta penumpang dengan jenis kereta rel diesel elektrik (KRDE) di jalur sepanjang hampir 600 km. Termasuk mengembangkan pelabuhan yang ada saat ini di Batanjung.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan pembangunan transportasi kereta api telah tercantum dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Kalteng 2015–2035.

Pemprov Kalteng telah merencanakan pengembangan sistem jaringan transportasi perketaapiaan. Terdiri dari lima rute yang memiliki potensi dalam membantu meningkatkan perekonomian dan kemudahan mobilitas bagi masyarakat.

Edy Pratowo juga mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik inisiasi PT INKA (Persero) dalam membantu dan bersinergi dengan pemerintah daerah.

Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya membutuhkan sebuah proses perencanaan yang tepat dan komprehensif agar upaya pengembangan jaringan perkeretaapian dapat menciptakan.

  • Yang pertama keharmonisan jaringan jalur kereta api dan perencanaan tata ruang dan wilayah sesuai dengan tatanannya.
  • Kedua, keterpaduan pengembangan pemanfaatan ruang untuk jaringan jalur kereta api dalam perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pembangunan jalur kereta api.
  • Ketiga, keterpaduan jaringan jalur kereta api sebagai salah satu sistem jaringan transportasi daerah sehingga mempermudah dan memperlancar pelayanan angkutan orang maupun barang.
  • Keempat adalah efisiensi penyelenggaraan perketaapian

Dulu pernah ada kesepakatan seluruh penambang batu bara di Kalteng untuk membangun kereta api. Para penambang menyatakan komitmennya untuk menggunakan angkutan kereta tersebut.

Dengan demikian pemenang tender proyek berskema public private partnership ini akan lebih mendapatkan kepastian akan penggunaan kereta batu bara tersebut.

Bahkan selain pembangunan rel kereta api Puruk Cahu-Batanjung, pemerintah pusat rencananya akan membangun enam jalur baru.

Enam jalur tersebut yakni

  • Kudangan menuju Nanga Bulik hingga Kumai
  • Dari Puruk Cahu, Kuala Kurun, Rabambang, Samba, Sampit, Kuala Pembuang hingga Teluk Sigintung
  • Tumbang Samba, Rantau Pulut hingga Nanga Bulik.
  • Kuala Kurun, Rabambang, Palangka Raya, Pulang Pisau, Batanjung hingga Kapuas
  • Puruk Cahu, Bangkuang/Mangkatip hingga Batanjung
  • Banjarmasin hingga Palangka Raya.

Kalau itu semua terjadi, pertumbuhan ekonomi Kalteng akan semakin tinggi. Perlu diketahui, pemerintah Indonesia menargetkan memiliki rel kereta api sepanjang 13.000 kilometer di 2030. Saat ini, di seluruh Indonesia baru ada 6.000 kilo meter rel kereta api.

Kasubdit Lalu Lintas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Yudi Karyanto pernah mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut setidaknya membutuhkan dana sekitar USD 65,6 miliar.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini