Turunkan Tarif Tiket Pesawat, Garuda Minta Waktu Tiga Pekan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Adanya intruksi dari pemerintah agar maskapai menurunkan tarifnya dan hanya dikasih waktu dua hari. Maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk angkat bicara. Pihaknya memperkirakan penurunan Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat akan memakan waktu dua hingga tiga pekan.

“Kan semua harus sistem. Tidak mungkin satu-satu. Kalau memang harus cepat, saya kerjakan cepat,” ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah di Gedung DPR.

Namun demikian, ia mengatakan belum menerima salinan Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan terkait ketentuan TBA. Dalam SK yang dikabarkan telah diteken pada Rabu 15 Mei 2019, pemerintah memangkas TBA di kisaran 12 persen hingga 16 persen, bergantung rute penerbangan.

Seperti diinformasikan, penurunan batas atas 12 persen akan berlaku untuk rute-rute populer, seperti Jawa. Sementara, penurunan batas atas 16 persen berlaku untuk rute Jayapura.

Menurut Pikri, penyesuaian TBA akan lebih rumit dibandingkan penyesuaian tarif pasca kenaikan ketentuan tarif batas bawah (TBB) dari 30 menjadi 35 persen. Pasalnya, kenaikan TBB tidak berpengaruh banyak pada tarif tiket perusahaan.

Saat ini, lanjut Pikri, perusahaan masih menghitung dampak penurunan TBA terhadap tarif penerbangan terhadap masing-masing rute. Karenanya, ia belum bisa memberikan komentar dampak penurunan harga tiket terhadap penjualan tiket perusahaan nantinya.

Meskipun tarif ke depan akan dilakukan penyesuaian, ia memastikan harganya tidak akan mempengaruhi harga tiket yang sudah dibeli oleh calon penumpang.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan memberi waktu dua hari bagi maskapai untuk menurunkan harga jual tiketnya. Bila dalam waktu dua hari masih ada maskapai yang tak menaati aturan, maka Kemenhub akan memberikan surat peringatan.

Dalam surat itu, pemerintah akan memberikan batas waktu dua minggu agar perusahaan menurunkan harga penjualan tiket. Jika masih membandel, maskapai tidak akan dilayani lagi oleh Kemenhub.

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini