MATA INDONESIA, JAKARTA-Wisatawan asing yang hendak berkunjung ke Cina diwajibkan untuk melakukan tes swab anal covid-19. Diketahui, Cina mulai menguji covid-19 menggunakan swab anal pada akhir Januari 2021.
Menurut surat kabar Inggris The Times, pusat pengujian akan didirikan di bandara Beijing dan Shanghai. Komisi Kesehatan Nasional mengklaim tes tersebut memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyeka hidung atau tenggorokan standar.
Direktur departemen penyakit pernapasan Rumah Sakit Beijing An Li Tongzeng mengatakan kepada Washington Post pada Januari, pengujian itu diperkenalkan setelah penelitian menunjukkan jejak virus tetap berada di anus lebih lama daripada saluran pernapasan.
“Jika kami menambahkan pengujian usap anal, itu dapat meningkatkan tingkat pengawasan kami dalam mengidentifikasi pasien yang terinfeksi,” katanya.
Ia mengatakan usapan lewat dubur hanya digunakan untuk mereka yang berada di karantina karena mengumpulkan swab anal itu tidak senyaman usap tenggorokan.
Langkah untuk mengusap semua pendatang internasional dengan cara ini sempat dikecam AS dan Jepang yang meminta Tiongkok berhenti melakukan tes yang mereka sebut tidak bermartabat.
Tes yang memakan waktu sekitar 10 detik, melibatkan kapas yang direndam garam dimasukkan tiga sampai lima sentimeter ke dalam rektum dan diputar beberapa kali. Kapas kemudian dilepas dan ditempatkan dengan aman dalam wadah uji. Sampel kemudian diuji jejak virusnya.
China telah berhasil mempertahankan tingkat infeksi COVID-19 yang rendah, dengan hanya 200 kasus aktif saat ini di antara populasi 1,4 miliar.