MATA INDONESIA, BUENOS AIRES – Sedikitnya 17 orang tewas dan 50 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Buenos Aires, Argentina usai mengonsumsi kokain oplosan, demikian dilaporkan pihak berwenang.
Menteri Keamanan Provinsi Buenos Aires, Sergio Berni mengimbau warga yang telah membeli zat tersebut untuk segera membuangnya. Dalam wawancara dengan stasiun televisi, Berni juga mengatakan bahwa otoritas Telefe bekerja keras menemukan zat beracun itu dan memusnahkannya dari peredaran.
Otoritas setempat sejak itu mengeluarkan peringatan kepada masyarakat umum tentang zat yang dipasarkan sebagai kokain yang mereka gambarkan memiliki toksisitas tinggi yang kemungkinan adalah opioid.
Sebagai catatan, opioid adalah salah satu jenis golongan obat anti nyeri yang dapat berikatan secara spesifik dengan reseptor opioid di tubuh manusia. Aktivasi reseptor opioid dapat memberikan efek analgesic kuat terhadap nyeri yang dirasakan manusia.
Melansir Anadolu Agency, korban pertama yang diidentifikasi adalah Hernán Castro, 45, Martín López, 36, Dino Melgarejo, 33, dan Fernando Yacante, yang usianya tidak disebutkan.
Pagina 12 melaporkan bahwa baik yang sakit maupun yang meninggal telah dipindahkan ke rumah sakit di seluruh distrik Buenos Aires di Hurlingham, Tres de Febrero dan San Martín.
Pasukan keamanan provinsi telah melakukan penangkapan. Pihak berwenang mencurigai bahwa kokain mungkin telah dicampur dengan zat beracun di tengah perang antara geng jalanan yang bersaing, lapor harian lokal La Nación.
Sebanyak 10 orang ditangkap dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan di kota kumuh, Puerta 8. Saat rincian terus muncul, pihak berwenang mencurigai bahwa para korban mungkin telah membeli kokain dari pengedar yang sama.
Menurut La Nación, dokter bertanya kepada beberapa dari korban yang dirawat di rumah sakit apa yang telah mereka konsumsi, dengan beberapa dilaporkan mengaku mengonsumsi kokain.