Tragis! Rupiah Masih akan Melemah Selasa Ini

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diramalkan akan kembali ditutup melemah tipis sepanjang perdagangan Selasa 24 September 2019.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi mata uang garuda bakal melemah terbatas di kisaran Rp 14.040- Rp 14.105 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagai perbandingan Rupiah pada akhir perdagangan kemarin, Rupiah tercatat di posisi Rp 14.055 per dolar AS atau turun 0,21 persen.

Ia pun mengatakan bahwa pelemahan rupiah Selasa ini masih disebabkan oleh sejumlah sentimen dari eksternal di antaranya sentimen perang dagang antara AS dan China. Pekan lalu, delegasi dagang China dan AS telah mengadakan pertemuan interim di Washington DC untuk menentukan poin-poin pertemuan kedua negara pada bulan depan.

Di dalam pertemuan tersebut, perwakilan dagang AS mengatakan bahwa pertemuan dengan China cukup produktif sehingga kedua negara yakin bisa melanjutkan negosiasi pada Oktober mendatang. Sementara itu, Kementerian Perdagangan China juga mengatakan pembicaraan kedua negara cukup konstruktif.

Delegasi China seharusnya mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska selepas pertemuan berlangsung. Namun, secara tiba-tiba, perwakilan China membatalkan kunjungan tersebut.

“Pembatalan tersebut disebabkan keputusan Presiden AS Donald Trump yang menolak perjanjian perdagangan secara parsial dengan China. Kini, pelaku pasar mulai mempertanyakan potensi dicapainya kesepakatan dagang dalam waktu dekat,” kata Ibrahim kemarin.

Dari sisi internal, rupiah melemah lantaran harga minyak mentah kembali meningkat. Ini lantaran situasi geopolitik Timur Tengah yang masih panas setelah ladang minyak milik Saudi Aramco diserang.

“Kenaikan harga minyak akan membuat biaya impor komoditas ini semakin mahal. Ini membuat beban neraca perdagangan dan transaksi berjalan semakin berat,” ujar dia.

Berita Terbaru

Pembangunan IKN Era Presiden Prabowo Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Adnan Ramdani )* Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah berlangsung di Kalimantan Timur bukan hanya sebuah proyek infrastruktur besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini