MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, membubarkan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang digelar oleh sejumlah kader mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 11 Juli 2020.
Tommy datang didampingi Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya membawa Angkatan Mudah Partai Berkarya (AMPB) untuk membubarkan acara tersebut.
Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy menjelaskan kejadian itu. Dia bilang, Munaslub di isi kader-kader partai yang membentuk Presidium Penyelamat Partai.
Dia menyebut kader tersebut memaksakan untuk menggelar Munaslub. Menurut Vasco, Munaslub tersebut dibubarkan lantaran ilegal.
“Munaslub ilegal, akhirnya Pak Tommy Soeharto sebagai ketua umum dan Sekjen Priyo Budi Santoso beserta jajaran langsung menyambangi tempat tersebut untuk membubarkan acara itu dan akhirnya sudah bubar, di Grand Kemang ya dan sudah bubar,” kata Vasco.
Vasco mengatakan, Partai Berkarya sebelumnya sudah menggelar rapat pleno dan Rapimnas. Di situ, diputuskan bahwa tidak ada pergantian kepengurusan DPP.
Tommy selaku ketua umum, kata Vasco, kemudian memecat orang-orang yang mengatasnamakan presidium penyelamat partai tersebut. Keputusan itu juga diperkuat langsung oleh pimpinan tiap-tiap DPW provinsi dan kabupaten Berkarya seluruh Indonesia yang hadir di Rapimnas tersebut.
Dia menambahkan, Tommy dan Priyo sudah membuka pintu selebar lebarnya agar kader partai kembali solid dan tidak pecah. Tapi pihak penentang Tommy disebutnya masih memaksakan menggelar Munaslub ilegal tersebut.
Sementara itu, kader Partai Berkarya yang tergabung dalam Presidium Penyelamat Partai, Badaruddin Andi Picunang belum bicara banyak. Dia hanya bilang, akan membuat keterangan pers sore ini untuk menjelaskan ricuhnya Munaslub