MATA INDONESIA, JAKARTA – Tokoh Pemuda Papua, Ali Kabiay mengungkapkan bahwa Organisasi Papua Merdeka (OPM) sudah tak lagi ada di Bumi Cenderawasih. Sementara organisasi yang kerap meneror masyarakat saat ini adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Pergerakan KKB yang lebih dominan melakukan kekerasan karena sudah terdesak. Pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi Papua saat ini selalu merujuk pada kata kunci OPM dan KKB,” ungkap Ali Kabiay, Sabtu, 3 April 2021.
Ali Kabiay mengatakan, beberapa tahun yang lalu OPM paling eksis mengancam kedaulatan NKRI dan menjangkiti pemikiran warga Papua yang tinggal di sepanjang pesisir pantai.
“Ceritanya bermula tahun 1963. Aser Demotekay yang merupakan mantan Kepala Distrik Demta, Kabupaten Jayapura, kemudian muncul juga gerakan pro-kemerdekaan Papua di Manokwari pada 1964, tokohnya adalah Terianus Aronggear. Organisasi Terianus dikenal sebagai OPM. Dan nama OPM semakin dikenal tahun 1965 lewat pemberontakan bersenjata kelompok Permenas Ferry Awom di Manokwari,” tuturnya.
Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sri Yunanto mengatakan bahwa KKB menggunakan cara-cara teroris untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Indonesia, sejatinya telah menggunakan berbagai cara untuk meminimalisir dan meredam berbagai organisasi separatis yang berada di Papua.
“KKB sebenarnya kelompok separatis yang menggunakan cara-cara teroris. Apa yang mereka lakukan, seperti penembakan, pembunuhan, dan penyanderaan tak lain bertujuan untuk memisahkan diri,” kata Sri Yunanto kepada Mata Indonesia News (18/3).
Seiring berjalannya waktu, warga Papua yang tinggal di pesisi pantai aktif melakukan perlawanan terhadap Indonesia. Demi meredam gejolak di Tanah Papua, pemerintah Indonesia pun melakukan sentuhan humanis.
Meski membutuhkan waktu yang tak sebentar, warga pesisir pantai akhirnya menyadari bahwa mereka adalah bagian dari Ibu Pertiwi. Generasi muda di pesisir pantai Papua juga kini mengabdi kepada Indonesia melalui TNI-Polri, bidang olahraga, di pemerintahan pusat maupun daerah.
“Mereka sukses di luar negeri memberikan kebanggaan negara sehingga mereka merasa puas atas perhatian dari Pemerintah. Belum lagi banyaknya infrastruktur dan pembangunan yang dinikmati masyarakat Papua,” ucap Ali.