MATA INDONESIA, JAKARTA-Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, mengatakan Pemerintah akan menambah pembangkit bioenergi hingga 600 megawatt dalam kurun waktu sembilan tahun.
Penambahan ini untuk meningkatkan bauran listrik bersih demi mendukung ketahanan energi.
“Selain surya, pembangkit listrik tenaga bioenergi juga mempunyai potensi besar untuk dikembangkan secara masal. Selama sembilan tahun ke depan targetnya terjadi penambahan 600 megawatt,” katanya.
Dadan mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi bioenergi yang besar karena berbasis pertanian dengan tanah yang subur, sehingga bioenergi bisa dikembangkan menjadi pembangkit beban dasar yang bisa menghasilkan listrik secara terus menerus atau base load.
Menurutnya, pembangkit bioenergi bisa dikembangkan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang listrik bioenergi di Indonesia mencapai 1.920 megawatt pada 2021.
Dadan menegaskan, bioenergi menduduki peringkat ketiga terbesar dalam daftar energi terbarukan di Indonesia setelah air dan panas bumi yang masing-masing kapasitas sebesar 6.601 megawatt dan 2.276 megawatt.
“Bioenergi merupakan sumber energi bersih yang paling lengkap karena bisa menghasilkan listrik sekaligus bahan bakar, sehingga bisa menggantikan kedudukan bahan bakar fosil,” ujarnya.
Optimalisasi bioenergi melalui biogas di Indonesia berpotensi menggantikan 68 persen permintaan gas alam dan menurunkan emisi sebesar 12,1 persen.
Selain itu, pengembangan biogas dari limbah organik juga akan berdampak baik terhadap perekonomian dalam negeri dengan membuka setidaknya 160.000 peluang kerja.