MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fajar Prasetyo menegaskan bahwa Indoneia dalam waktu dekat akan mendatangkan jet tempur F-15 EX buatan Boeing Amerika Serikat dan Dassault Rafale buatan Dassault Aviation Perancis. Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah menilai bahwa pada prinsipnya semua negara patut waspada.
“Semua negara prinsipnya harus saling mewaspadai pergerakan yang terjadi di lingkungan strategisnya,” kata Teuku Rezasyah kepada Mata Indonesia News, Jumat 19 Februari 2021.
Hal ini tidak lepas dari kondisi geopolitik dan geostrategi yang terjadi dalam situasi global seperti saat ini. Maka setiap negara berupaya untuk menjaga stabilitas keamanannya untuk antisipasi ancaman dari luar.
Selain mengantisipasi ancaman eksternal, pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern ini juga wujud dari upaya untuk memperkuat sistem persenjataan dalam negeri. Namun Teuku Rezasyah menilai bahwa harus ada terobosan baru untuk mengembangkan persenjataan yakni tidak hanya sekedar melakukan pembelian.
“Alangkah lebih pembelian bisa digunakan percepatan alutsista indo jangan sampai beli terus,” kata Teuku Rezasyah.
Selain itu, KSAU menyatakan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mempercepat proses pembangunan alutsista ini sebagai bentuk diplomasi pertahanan yang bernilai strategis terhadap konstelasi politik global.
Sejauh ini merujuk pada Rapim TNI 2021, Indonesia berencana memboyong 36 unit Farale dan 8 unit F-15 EX. Harapannya, 6 unit F-15 EX sudah tiba di Indonesia sebelum 2022.