Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Masa Pandemi Lewat Produk Pertanian Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah diminta untuk fokus memperluas akses pasar produk pertanian nasional untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam masa pandemi. Hal itu diungkapkan oleh Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta.

“Bantu akses pasar petani terutama untuk produk segar seperti sayuran dan buah-buahan,” katanya di Jakarta.

Menurut dia, pembukaan akses pasar yang lebih luas bagi hasil petani merupakan kebijakan yang perlu diprioritaskan pemerintah bila ingin memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

Untuk itu, dirinya menyarankan pada 2021 pemerintah memprioritaskan dukungan penyerapan hasil pertanian di dalam negeri.

Agar hasil pertanian dapat diserap secara optimal, lanjutnya, diperlukan peningkatan infrastruktur subsektor pendukung seperti transportasi dan pergudangan serta perdagangan ritel, mendorong kemitraan dengan penjamin (offtaker) dan di sisi konsumen, meningkatkan daya beli mereka.

Apalagi, ia mengingatkan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang masih mampu memperlihatkan laju pertumbuhan positif di saat pandemi dengan pertumbuhan sebesar 2,15 persen year-on-year (YoY) dalam triwulan pertama tahun 2021 ini.

Ekspor sektor pertanian juga memperlihatkan pertumbuhan 16,2 persen (YoY) dan 20,8 persen month-to-month (MtM) atau tiga persen dari total ekspor Indonesia.

Sebelumnya, sejumlah pihak seperti Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bersama perusahaan Pemerintah Federal Jerman Deutshe Gesellschaft fur Internasional Zusammenarbeit (GIZ) secara resmi telah menandatangani perubahan (adendum) kesepakatan kerja sama untuk program pasokan pertanian berkelanjutan menuju pasar global.

Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, mengatakan kerjasama ini untuk membangun rantai pasok pertanian berkelanjutan yang bebas deforestasi dan terhubung dengan pasar global diantaranya seperti karet dan komoditi lainnya.

Menurut dia, kerja sama lanjutan antara Pemda Kapuas Hulu dan GIZ itu juga untuk membangun rantai pasok pertanian berkelanjutan yang bebas deforestasi dan terhubung dengan pasar global.

Terkait pasar global, produk lokal dinilai perlu benar-benar menerapkan prinsip berkelanjutan agar dapat bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga untuk menjamah pasar global di berbagai kawasan di dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini