Tingkatkan Efektivitas Pengawasan, BPOM Gelar Forum Manajemen Sampling

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – BPOM melalui Kedeputian Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik (Kedeputian II), menyelenggarakan kegiatan Forum Koordinasi Pusat dan Balai dalam Manajemen Sampling Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik guna mengevaluasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan untuk terus meningkatkan efektivitas pengawasan BPOM.

Forum koordinasi dibuka oleh Plt. Deputi II BPOM, Reri Indriani. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut diselenggarakan untuk mengevaluasi tren pengawasan tahun berjalan. Forum tersebut juga membahas perencanaan pengawasan di tahun selanjutnya berdasarkan hasil analisis pola konsumsi dan peredaran produk di tahun ini. Evaluasi tersebut diperlukan untuk menjawab dinamika yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap komoditi obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik.

Reni menuturkan, prioritas sampling harus disusun seoptimal mungkin, sehingga dapat menjaring produk obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik yang paling berisiko atau tidak memenuhi syarat keamanan dan mutu. ”Diperlukan adanya pembahasan mengenai metode sampling produk yang efektif, tepat sasaran, dan menggambarkan kondisi di peredaran. Juga terkait dengan perkuatan pengawasan terhadap potensi cemaran dalam produk obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetik,” ujar Reri.

“Kami juga kembali mendorong perlunya dukungan dan komitmen dari unit kerja di BPOM pusat dan seluruh UPT untuk konsisten dalam melakukan pelaporan hasil sampling dan pengujian,” tuturnya.

Melalui forum ini, telah diperoleh beberapa rekomendasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kendala sampling pada tahun 2023, serta langkah perbaikannya agar sampling yang dilakukan pada tahun 2024 dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran. Salah satunya terkait dengan proporsi sampling. 

Pembahasan melalui forum kali ini juga ditujukan untuk memastikan sampling yang akan dilaksanakan tahun berikutnya berjalan efektif dan efisien, serta dapat menggambarkan profil keamanan dan mutu produk beredar. Profil ini menjadi dasar dalam menentukan kebijakan dan strategi BPOM dalam melakukan pengawasan obat dan makanan dalam rangka perlindungan masyarakat dari obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat. 

(Direktorat Pengawasan Kosmetik BPOM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini