Tim SAR Mulai Evakuasi Jenazah Toriq dari Bukit Piramid

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Setelah mendapat kabar penemuan yang diduga jenazah toriq Rizki Maulidan pelajar yang hilang saat mendaki. Tim SAR Gabungan langsung bergerak dan memulai proses evakuasi di Bukit Piramid. Lokasi jenazah diketahui memang sulit di jangkau.

“Pagi tadi kami berangkatkan satu SRU, berkekuatan 15 personil,” kata Komandan Tim Operasi Bukit Piramid, Basarnas Pos Jember Rudi Prahara, di Sabtu 6 Juli 2019.

Rudi mengatakan SRU tersebut terdiri dari tim Basarnas, SAR OPA Jember, unsur TNI/Polri, serta potensi SAR lainnya. Bahkan, sebagian sudah ada yang naik malam tadi. Mereka juga menyiapkan peralatan mountaineering.

“Hasil koordinasi Basarnas Pos Jember dengan unsur SAR gabungan, dipastikan bahwa jenazah ditemukan di posisi sesuai koordinat yang terlaporkan. Namun belum dapat dilakukan upaya evakuasi, karena kondisi medan,” katanya.

Berawal pada Jumat 5 Juli 2019 sekitar pukul 20.45 wib, petugas siaga Basarnas Pos Jember menerima informasi dari Kapolsek Curahdami, jika ditemukan tanda-tanda keberadaan survivor di Bukit Piramid. Jenazah diduga Toriq itu ditemukan pada area sekitar koordinat 07° 56′ 30,24″ S 113° 43′ 53,47″ E.

Begitu menerima informasi itu, tim rescuer Basarnas Pos Jember langsung berangkat ke lokasi, guna melaksanakan asesmen untuk persiapan evakuasi. Basarnas juga membuka kembali Operasi SAR Bukit Piramid.

Malam itu juga tim SAR gabungan berkumpul di posko terpadu untuk merencanakan proses evakuasi. Tim kemudian dibagi sesuai jalur evakuasi, dan rencananya akan dilakukan secara estafet, serta mempersiapkan kebutuhan peralatan vertical rescue yang dibutuhkan.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini