MATA INDONESIA, TEHERAN – Demonstrasi anti-pemerintah masih terus berlanjut di seluruh Iran. Protes atas kematian Mahsa Amini ini, menjadi babak baru kerusuhan di kawasan Iran.
Seorang demonstran wanita yang masih muda terbunuh dalam demonstrasi. Hadis Najafi yang sering memposting di media sosial, telah muncul sebagai simbol protes setelah dilaporkan terbunuh oleh pasukan kemanan kota Karaj.
Najafi meninggalkan akun Tik tok dan Instagramnya yang telah menjadi kenangan semasa hidup dan halamannya untuk mendukung demonstrasi.
Postingan terakhir Najafi, pada tanggal 5 September memiliki lebih dari 16.000 komentar dan dipenuhi oleh orang-orang yang memberikan penghormatan kepadanya.
Protes yang meletus pada 16 September 2022 ini menyebar ke 80 kota di Iran. Polisi telah menembaki pengunjuk rasa dan media pemerintah telah mengakui setidaknya 41 orang tewas dalam demonstrasi sejauh ini.
Gelombang besar orang telah berdemonstrasi untuk mendukung mendiang Amini. Mereka meminta pemerintah setempat untuk meningkatkan otonomi perempuan.
Sementara itu, banyak pemimpin politik negara lain telah berbicara secara virtual untuk mendukung rakyat Iran.
Wakil Presiden Kamala Harris menyebut pejabat Iran bertanggung jawab atas kematian Mahsa Amini yang tidak masuk akal dan melanggar hak asasi manusia.