MATA INDONESIA, JAKARTA-Status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Keputusan ini diambil setelah ada tiga orang yang dinyatakan positif corona, termasuk Wali Kota Bima Arya.
“Dengan adanya 3 kasus positif ini, maka Kota Bogor dinyatakan KLB,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Jumat 20 Maret 2020.
Sri Nowo mengatakan, data terakhir, selain tiga kasus pasien positif corona, ada lima pasien dalam pengawasan (PDP), dan 88 orang dalam pemantauan (ODP). Saat ini ketiga pasien positif diisolasi di RSUD Kota Bogor.
Sri Nowo menyebut saat ini Dinkes fokus pada penelusuran tiga kasus positif corona. Pihaknya sudah melakukan tracing dari tiga pasien positif tersebut, termasuk orang-orang yang sempat kontak dengan Bima Arya.
“Kemungkinan wali kota terkena di mana tidak dapat dipastikan. Ada dua orang positif dalam rombongan kunjungan luar negeri ini, mungkin saja terkena dari luar negeri,” ujarnya.
Penelusuran juga dilakukan pada kegiatan yang sebelumnya dihadiri oleh Bima Arya. Dalam beberapa waktu terakhir, Bima Arya menghadiri kegiatan GIPB di Kota Bogor pada 26 Februari, Road to BHM di Sukabumi pada 6-7 Maret dan kunjungan ke Turki serta Azerbaijan 9-15 Maret.
“Keadaan panitia (GPIB) dalam keadaan sehat, yang di Sukabumi Walikota Sukabumi dan semua team lari di Sukabumi dan BHM dalam keadaan sehat. Turki sampai tadi malam sebagian menyatakan keadaan sehat, hari ini akan dipastikan lebih lanjut dan Azerbaijan sedang dalam penelusuran, akan kami update info selanjutnya,” kata Sri.
Sri mengatakan, menyikapi keterbatasan kit untuk tes COVID, yaitu VTM, pihaknya terus mengupayakan pengiriman dari laboratorium kemenkes dan labkesda provinsi Jawa Barat. Di Bogor sendiri, RSUD sudah ditetapkan sebagai RS Rujukan COVID sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat tanggal 17 Maret 2020.