Tiba di Thailand, Timnas Indonesia Kurang Satu Pemain

Baca Juga

MATA INDONESIA, BURIRAMTimnas Indonesia sudah tiba di Buriram, Thailand, Minggu 3 Oktober 2021 pukul 15.30 WIB. Skuat Garuda kekurangan satu pemain karena sakit.

Skuad Garuda melakukan perjalanan selama 3,5 jam yang menggunakan pesawat yang dicarter dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Begitu tiba di Bandara Buriram, seluruh pemain dan ofisial melakukan swab test PCR.

Setelah itu, penggawa Garuda menuju ke hotel untuk beristirahat dan menunggu hasil swab test PCR. Selama di Thailand, protokol kesehatan yang diterapkan juga ketat karena masih dalam pandemi covid-19.

“Alhamdulillah kami sudah tiba di Buriram, Thailand. Kondisi saya dan teman-teman tidak ada masalah serta siap melakukan persiapan jelang laga melawan Taiwan,” ujar Evan Dimas, di laman resmi PSSI.

Sementara itu, salah satu pemain belakang yakni Johan Ahmat Farizi dari Arema FC batal dibawa ke Thailand karena sakit. Ia pun sudah dikembalikan ke klubnya.

Indonesia akan melawan Taiwan pada laga play off kualifikasi Piala Asia 2023 yang akan dimainkan tanggal 7 dan 11 Oktober mendatang. Dengan berkekuatan 29 pemain, skuad Garuda ditarget mampu mengalahkan Taiwan dan lolos ke kualifikasi Piala Asia 2023 mendatang.

Rencananya para pemain akan menjalani latihan hari ini, Senin 4 Oktober 2021. Dari 30 pemain yang ikut pemusatan latihan, hanya ada 29 pemain setelah Johan batal masuk dalam tikm karena sakit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini