MATA INDONESIA, JAKARTA – Penunjukkan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri merupakan sebuah terobosan baru dari Presiden Joko Widodo karena bila terpilih, maka Listyo akan menjadi Kapolri pertama yang bergama Katolik di era reformasi.
Selain itu penunjukkan Listyo juga dinilai tepat karena mantan ajudan Presiden Joko Widodo pada 2014-2016 ini dekat dengan tokoh-tokoh Islam. Pengamat intelijen dan terorisme, Ridlwan Habib menilai hubungan Listyo dengan tokoh umat Islam berjalan baik.
“Hubungan Listyo Sigit Prabowo dengan tokoh-tokoh umat Islam berjalan harmonis,” ujar Ridlwan.
Namun keputusan ini nampaknya akan menemui gejolak khususnya dari kelompok teroris. Oleh karena itu Pengamat Intelijen dan Terorisme, Ridlwan Habib juga mengemukakan bahwa pemerintah perlu mewaspadai pergerakan mereka.
“Bagi kelompok seperti JAD atau MIT, polisi halal diserang, apalagi polisi yang dipimpin seorang Katolik, tambah mereka membuat marah,” kata Ridlwan.
Maka, kewaspadaan harus ditingkatkan terlebih jika Komjen Pol Listyo Sigit sudah terpilih dan menjalani tugas sebagai Kapolri baru.
JAD atau Jamaah Ansharut Daulah dan MIT atau Mujahiddin Indonesia Timur adalah dua kelompok teroris paling terkenal di Indonesia. JAD dikenal kerap menyerang kepolisian, terutama beberapa kasus bom di markas polisi di tingkat daerah.
Sementara MIT, meskipun posisinya kini terjepit di wilayah Sulawesi Tengah, sekitaran Poso, kelompok pimpinan Ali Kalora ini masih belum sepenuhnya tumpas, dan kini tengah diburu oleh Satgas Tinombala.