MINEWS, JAKARTA-Korban meninggal dunia akibat angin Topan Hagibis di Jepang saat ini sudah mencapai 67 orang dan dipastikan, jumlah itu dapat bertambah. Upaya penyelamatan pada korban yang selamat mengalami kendala karena hujan deras melanda negera dengan julukan Negeri Sakura tersebut.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa 15 Oktober 2019, korban tewas akibat bencana tersebut terus meningkat, dan menurut laporan NHK pada hari ini, puluhan orang masih dinyatakan hilang.
“Bahkan sekarang, banyak orang masih belum ditemukan di daerah bencana,” ujar Perdana Menteri Shinzo Abe.
Petugas penyelamatan kata dia terus mencoba yang terbaik untuk mencari dan menyelamatkan mereka, dengan bekerja siang dan malam.
Kemudian pada hari itu, ia berjanji untuk “melakukan apa pun yang bisa dilakukan negara” bagi para korban dan orang yang selamat, memerintahkan kementerian pertahanan untuk memanggil 1.000 pasukan cadangan untuk bergabung dengan 31.000 pasukan aktif dalam operasi pencarian.
“Saya meminta orang untuk tetap waspada sepenuhnya dan terus mengawasi tanah longsor dan banjir sungai,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers.
Di Nagano, salah satu daerah yang paling terdampak dari Topan Hagibis, para pejabat mengatakan mereka bekerja dengan hati-hati.
“Kami khawatir tentang dampak hujan terbaru pada upaya penyelamatan dan pemulihan,” kata pejabat setempat Hiroki Yamaguchi kepada AFP.
Diketahui, hembusan angin dari Hagibis mencapai hingga 216 kilometer per jam, tetapi hujan lebatlah yang membuatnya semakin parah. Sebanyak 176 sungai banjir, terutama di Jepang timur dan utara, kata media setempat.
Di pusat Nagano, tanggul yang menembus air dari sungai Chikuma mengalir ke lingkungan perumahan, membanjiri rumah-rumah sampai ke lantai dua.