MATA INDONESIA, JAKARTA-Kapusdatin Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir Jabodetabek ada 43 orang.
Agus menambahkan jumlah warga terdampak banjir dan longsor di Jabodetabek mencapai 409 ribu jiwa. Tercatat Kota Bekasi dengan warga terdampak paling banyak mencapai 366.274 jiwa. Sampai saat ini, banjir masih melanda 63 wilayah di DKI Jakarta.
Ternyata terungkap, bahwa penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya disebebkan oleh beberapa hal, di antaranya:
- Curah Hujan Ekstrem
Dilansir dari pernyataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun resminya, Curah hujan ekstrim lebih dari 150 mm/hari yang turun cukup merata di wilayah DKI Jakarta telah memicu banjir besar, seperti banjir yang terjadi pada tahun 2015 dan 2007 lalu.
Berdasarkan data BMKG, curah hujan tertinggi tercatat di Bandara Halim Perdana Kusuma yaitu 377 mm/hari, TMII: 335 mm/hari, Kembangan: 265 mm/hari, Pulo Gadung: 260 mm/hari, Jatiasih: 260 mm/hari, Cikeas: 246 mm/hari, dan Tomang: 226 mm/hari.
Curah hujan ekstrem awal tahun 2020 ini merupakan salah satu kejadian hujan paling ekstrim selama ada pengukuran dan pencatatan curah hujan di Jakarta dan sekitarnya.
- Lamanya Durasi Hujan
Menurut data yang di lansir dari akun resmi BMKG, tidak hanya karena lebat nya hujan, melainkan juga panjangnya durasi hujan menjadi penyebab banjir di sebagian besar wilayah Jabodetabek. berdurasi panjang mulai tanggal 31 Desember 2019 sore hingga 1 Januari 2020 pagi. Setidaknya 16 orang meninggal dan lebih dari 31.000 orang mengungsi dari 158 kelurahan yang terdampak.
- Berkurangnya Waduk dan Tempat Penyimpanan Air Banjir
Penyebab banjir di Jakarta dan sekitarnya ini bukan hanya masalah curah hujan ekstrem, terdapat beberapa faktor lain seperti berkurangnya waduk dan danau tempat penyimpanan air banjir.
Namun menurut pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dijumpai oleh tim Minews.id pada Kamis 2 Desember 2020 di Kampung Pulo, Jakarta Timur bahwa ia sedang mengusahakan agar waduk yang sedang di bangun selesai tepat waktu agar masalah berkurangnya waduk ini teratasi.
Selain ketiga masalah diatas, melalui akun resmi BMKG juga memaparkan bahwa permasalahan menyempit dan mendangkalnya sungai akibat sedimentasi, penuhnya sampah, serta penurunan tanah (ground subsidence) menjadi penyebab banjir di awal tahun ini. Tetapi ke tiga alasan diatas lebih dominan, terutama curah hujan yang ekstrem. (Anis Fairuz)