Ternyata Ini Alasan Konser Base Jam di Aceh Dibubarkan Paksa

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kabar tak mengenakkan datang dari band legendaris yang populer di era 90-an, Base Jam. Konser mereka yang digelar di Aceh Culinary Festival (SCF) 2019 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh pada Minggu, 7 Juli lalu dibubarkan oleh sejumlah massa Tim Aswaja Aceh.

Baru saja membawakan 3 dari 10 lagu, penampilan Base Jam dihentikan. Menurut Ketua Tim Aswaja Aceh, Ustaz Umar Rafsanjani, pembubaran dilakukan lantaran panitia melanggar beberapa kesepakatan sebelumnya.

Pertama, terkait poster promosi yang beredar di sosial media. Menurut Ustaz Umar poster rancangan Tim Kreatif Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dinilai tak sesuai dengan aturan syariat Islam di Aceh. Sebab, salah satu personel perempuan Base Jam, Sita tidak mengenakan hijab dalam poster itu.

Selain itu, dalam poster tersebut gambar para personel Base Jam berada di atas gambar Masjid Raya Baiturrahman. Kemudian, Base Jam juga dianggap melanggar kesepakatan lantaran membawa lagu hits mereka, Pujangga.

Padahal dalam kesepakatan sebelumnya ditentukan bahwa Base Jam diperbolehkan manggung asalkan melatunkan lagu-lagu daerah Aceh dan lagu religi.

Usai peristiwa pembubaran itu, Base Jam pun telah merilis video permohonan maaf kepada para penggemarnya dan pihak terkait lewat akun Instagram resmi mereka.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini