MATA INDONESIA, JAKARTA – Kapal pesiar misterius yang melintas perairan Raja Ampat, Senin 13 April 2020 mulai terkuak, meski tidak utuh. Kesimpulannya kapal tersebut terkesan masuk perairan Indonesia secara diam-diam
Satelit LAPAN memastikan itu adalah Kapal Pesiar Azamara Journey yang hanya melintas di perairan tersebut namun hingga kini belum terungkap alasan kapal itu tidak mengaktifkan alat Sistem Identifikasi Otomatis atau Automatic Identification System (AIS) agar bisa teridentifikasi.
Satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 yang berhasil melacak AIS kapal tersebut, kemungkinan besar memiliki frekuensi radio MMSI (maritime mobile service identity) 256204000.
Dari kode MMSI itulah diketahui kapal tersebut ada Azamara Journey. Berdasarkan dua satelit LAPAN tersebut, kapal pesiar itu memulai pelayarannya dari Brisbane Australia.
Selanjutnya melayari pantai timur Papua Nugini terus ke barat hingga tiba di Perairan Raja Ampat antara Pulau Mansuar dan Batanta.
Sebelumnya Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raja Ampat, Anggiat P. Marpaung menegaskan pada Senin 13 April 2020 tidak ada kapal pesiar besar yang berkoordinasi dan mengajukan izin berlayar di perairan Raja Ampat.
Di musim wabah Covid19 ini Papua dan Papua Barat memang sudah tertutup bagi pergerakan manusia dari dan ke wilayah tersebut. Kapal pesiar tersebut juga dipastikan tidak akan diberi izin berlabuh jika mengajukan permohonan.
Hal yang lebih misterius lagi, satelit LAPAN seperti diunggah di laman lapan.go.id mendeteksi perjalanan kapal tersebut ternyata berlanjut ke wilayah Maluku. Namun setelah itu tidak ada data satelit lagi soal perjalanan Azamara Journey.
Hingga kini masih misterius soal keberadaan kapal tersebut sekarang.
