Terkait Pesta, Pemerintah Spanyol dan Oposisi Saling Menyalahkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRID – Pemerintah Spanyol dan oposisi saling menyalahkan usai kerumunan pemuda yang sebagian besar tidak memakai masker. Sebagaimana diketahui, para pemuda berpesta di jalan-jalan di Kota Madrid dan pinggir pantai Barcelona ketika keadaan darurat untuk menekan pandemi COVID-19 berakhir.

Berakhirnya keadaan darurat pada akhir pekan lalu, termasuk jam malam nasional dan larangan perjalanan lokal disambut suka cita warga Spanyol. Namun, kebijakan Perdana Menteri Pedro Sanchez menuai kecaman dari pihak oposisi. Pasalnya, hal tersebut disinyalir dapat menyebabkan lonjakan kasus lainnya.

“Pemerintah Sanchez benar-benar tidak bertanggung jawab dengan mengorbankan nyawa,” kata Pablo Casado, pemimpin Partai Rakyat Konservatif, menambahkan bahwa oposisi menginginkan undang-undang baru yang memungkinkan daerah untuk mempertahankan pembatasan, melansir Reuters, Selasa, 11 Mei 2021.

Sementara itu, pemerintah Spanyol menyalahkan oposisi, termasuk pemimpin konservatif wilayah Madrid, Isabel Diaz Ayuso, yang baru saja memenangkan pemilihan ulang berkat pendekatan yang relatif santai terhadap pembatasan virus corona.

“Ketika Anda menghabiskan waktu selama berbulan-bulan menabur kebebasan palsu dalam kewarganegaraan … itulah yang Anda dapatkan,” kata pejabat senior pemerintah Mercedes Gonzalez kepada radio Cadena Ser, merujuk pada pesta tanpa masker di jalan-jalan di Kota Madrid, Spanyol.

Setelah keadaan darurat berakhir, masing-masing dari 17 wilayah di Spanyol harus meminta pengadilan secara individual untuk menyetujui setiap pembatasan yang mereka anggap perlu untuk wilayah mereka. Pemerintah mengatakan daerah memiliki opsi untuk meminta keadaan darurat diaktifkan kembali secara lokal jika diperlukan.

“… Tidak ada yang menyerah pada tanggung jawab mereka atau meninggalkan pemerintah daerah,” kata Menteri Kehakiman Juan Carlos Campo dalam opini di El Pais, membalas kritik dan mengatakan keadaan darurat nasional tidak lagi diperlukan.

Kepala darurat kesehatan Spanyol, Fernando Simon menyuarakan keprihatinan bahwa perayaan semacam itu dapat membuat negara mundur setelah lebih dari setahun memerangi pandemi virus corona.

“Saya berharap segala sesuatu yang kita lihat dalam beberapa hari ini tidak diterjemahkan ke dalam peningkatan baru yang sangat besar dalam hunian (rumah sakit),” ucap Simon.

Spanyol melaporkan hampir 79 ribu kematian akibat COVID-19 dan lebih dari 3,5 juta kasus sejak awal pandemi. Namun jumlah kasus per 100 ribu orang selama 14 hari telah turun menjadi 199 dari 523 pada pertengahan Januari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini