MATA INDONESIA, GAZA – Israel melancarkan lusinan serangan udara di Gaza. Sementara kelompok militan Hamas terus melakukan serangan roket ke kota-kota di Israel dalam pertempuran yang masih berlanjut hingga pekan kedua.
Ribuan roket telah diluncurkan oleh Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya ke Israel pada pekan ini, di tengah pertempuran paling serius antara Israel dan militan Gaza sejak 2014.
Hamas, faksi Palestina jalur Gaza melancarkan roket, setelah kemarahan warga Palestina yang meluas atas ancaman penggusuran keluarga dari Yerusalem Timur dan polisi Israel yang bentrok dengan jamaah Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa –situs tersuci agama Islam ketiga.
Seruan internasional meningkat untuk gencatan senjata, tetapi tidak ada tanda-tanda akan segera berakhirnya konflik antara Israel dan Hamas yang berkuasa di Gaza selama bertahun-tahun.
Jalan, gedung keamanan, kamp pelatihan militant, serta rumah dibom dalam serangan Israel yang tampaknya terfokus di Kota Gaza, kata saksi mata. Suara ledakan bergema di banyak bagian kantong Palestina semalam.
Serangan udara Israel di Gaza pada Minggu (16/5) yang menghancurkan beberapa rumah dan menurut pejabat kesehatan Palestina menewaskan 42 orang, termasuk 10 anak-anak, dan serangan roket secara terus-menerus di wilayah Israel, kian membuat dunia internasional khawatir.
“Semua pihak perlu mengurangi ketegangan – kekerasan harus segera diakhiri,” tulis Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dalam akun Twitter, usai berbincang dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, melansir Reuters, Senin, 17 Mei 2021.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Minggu (16/5), AS mengatakan kepada Israel, Palestina ,dan negara lain bahwa AS siap menawarkan dukungan jika pihak-pihak tersebut mengupayakan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan kampanye Israel di Gaza terus berlanjut dengan kekuatan penuh dan pencegahan itu harus dicapai untuk mencegah konflik di masa depan dengan Hamas, yang menguasai Gaza.
“Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketenangan Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi setelah kabinet keamanannya bertemu.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan jumlah korban meninggal dunia di kantong berpenduduk padat dari 2 juta warga Palestina sebanyak 197 jiwa, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita. Sementara di pihak Israel, setidaknya 10 orang dilaporkan tewas termasuk dua anak, kata pihak berwenang Israel.