Terkait Kematian Setengah Juta Orang AS, Biden: Tonggak Sejarah yang Memilukan

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berbicara di hadapan publik ketika Paman Sam menandai 500 Ribu kematian yang disebabkan oleh virus corona. Jumlah tersebut menjadikan AS sebagau negara dengan angka kematian tertinggi di dunia.

“Sebagai sebuah bangsa, kita tidak dapat menerima nasib yang begitu kejam. Kita harus menahan diri untuk tidak mati rasa terhadap kesedihan,” kata Presiden Joe Biden, melansir BBC, Selasa, 23 Februari 2021.

Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris beserta pasangan masing-masing, menundukkan kepala untuk mengheningkan cipta di luar Gedung Putih selama upacara penyalaan lilin.

Selain angka kematian yang tinggi, AS juga melaporkan sebanyak 28,1 juta warganya positif terinsfeksi virus corona dan angka ini menjadi rekor global lainnya. Presiden Biden pun menyerukan warganya untuk bersama memerangi pandemi virus corona.

“Hari ini saya meminta semua orang Amerika untuk mengingat. Ingat mereka yang hilang dan ingat mereka yang kita tinggalkan,” lanjut mantan Senator Delaware itu.

Untuk menandai hari berkabung nasional Amerika, Presiden Biden pun memerintahkan semua bendera di kantor-kantor pemerintahan untuk diturunkan menjadi setengah tiang, selama lima hari ke depan.

Di depan Gedung Putih, Presiden Biden membuka pidatonya dengan menyebut bahwa korban akibat virus corona lebih tinggi ketimbang jumlah kematian akibat Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan bahkan Perang Vietnam.

“Hari ini kami menandai tonggak sejarah yang benar-benar suram dan memilukan – 500.071 orang meninggal. Begitu banyak dari mereka yang menghembuskan nafas terakhir sendirian di Amerika,” ucap Presiden Biden.

“Kami sering mendengar orang-orang digambarkan sebagai orang Amerika biasa. Tidak ada hal seperti itu, tidak ada yang biasa pada mereka. Orang-orang yang hilang adalah luar biasa. Mereka menjangkau beberapa generasi. Lahir di Amerika, beremigrasi ke Amerika,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini