Terinspirasi Film “I Spit On Your Grave,” Perempuan Ini Bakar Ayahnya Hidup-hidup

Baca Juga

MATA INDONESIA, SAO PAOLO – Seorang perempuan ditangkap atas kasus pembunuhan setelah diduga membakar ayah hidup-hidup. Tindakan ini ia lakukan sebagai pembalasan lantaran sang ayah melecehkannya secara seksual selama bertahun-tahun.

Claudia Campos Veiga, perempuan asal Brasil itu ditangkap aparat kepolisian pada pekan lalu. Kepada polisi ia mengungkapkan, aksinya ini terinspirasi dari film “I Spit On Your Grave” yang bercerita mengenai seorang korban pemerkosaan yang melakukan pembunuhan balas dendam kepada para pelaku kejahatan.

Veiga diduga membunuh ayahnya yang bernama Omar di Embu-Guacu, di Sao Paulo, Brasil pada Juli tahun ini. Perempuan berusia 41 tahun itu ditangkap pada 4 September setelah dua bulan menghindari polisi, menurut situs berita R7.

“Dia telah dilecehkan oleh ayahnya saat remaja dan berencana untuk membunuhnya setelah menonton film tersebut. Dia juga mengatakan bahwa dia memberi tahu saudara laki-lakinya tentang rencananya beberapa hari sebelum melakukannya,” tutur aparat kepolisian usai mendengarkan pengakuan Veiga, melansir News.com.au.

Kepada aparat kepolisian, mantan kekasihnya mengatakan bahwa Veiga sudah memendam rencana balas dendam kepada ayahnya selama sekitar 30 tahun.

Omar Veiga, telah menghabiskan lima tahun terakhir dengan tinggal di pusat rehabilitasi tunawisma dan kadang-kadang dikunjungi oleh anak-anaknya di sana.

Diduga bahwa Veiga, yang tinggal di Amazonas, Manaus – empat jam penerbangan dari Sao Paulo, secara teratur terbang untuk mengunjunginya setelah membuat rencananya.

Pada 9 Juli, tersangka diduga mengundang ayahnya untuk mendaki dan di sepanjang rute dilaporkan mengikatnya ke pohon dan membakarnya, menurut polisi.

Namun, polisi mengatakan tubuh Omar tidak menunjukkan tanda-tanda agresi dan penyelidik sedang menyelidiki apakah dia benar-benar diikat dan dibakar hidup-hidup.

Rogério da Silva Leite, seorang sukarelawan dari panti rehabilitasi tersebut, mengatakan bahwa dia curiga ketika pasangan itu gagal kembali dan pergi mencari mereka. Saat itulah dia melihat asap dan api di kejauhan, kemudian menemukan tubuh Omar yang hangus.

“Gadis-gadis memercikkan air ke tubuh mereka dan kami menyebar melalui hutan untuk melihat apakah kami bisa menemukannya (Nona Veiga), tapi tidak ada,” kata Rogério da Silva Leite.

Seorang pekerja di rumah Omar, Cristiano Ruiz, mengatakan Veiga memeluk ayahnya ketika dia tiba hari itu seperti anak perempuan yang mencintai ayahnya.

“(Omar) sangat tertutup, dia tidak berkomentar apa pun tentang masa lalu. Dia sangat pendiam, tetapi dia memperhatikan putrinya, dia bahagia,” katanya.

Menurut laporan lokal, Veiga telah mengunjungi ayahnya sekitar tiga kali dan pada perjalanan kedua, mengundangnya untuk tinggal bersamanya.

“Kedua kalinya dia datang, yang saya lihat, dia ingin membawanya pergi. Dia berkata: ‘Ayah, mari tinggal bersamaku,'” ucap Ruiz kepada outlet berita Ricmas.

Hanya beberapa tahun yang lalu Veiga dilaporkan memberi tahu keluarganya beberapa tahun yang lalu bahwa dia telah dilecehkan secara seksual oleh ayahnya saat remaja, menurut Globo.

Ketika polisi merilis foto Veiga, perempuan itu diketahui sebagai seseorang yang menjual kalung dan gelang di pantai di seluruh wilayah Praia Grance, menurut situs berita Olhe Agora.

Akibat aksinya itu, tersangka ditahan dalam tahanan preventif di Penjara Perempuan Colatina saat penyelidikan berlanjut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini