MATA INDONESIA, JAKARTA-Semua sektor sudah mulai kembali beraktifitas dengan menjalankan fase new normal. Salah satunya di sektor perbankan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bakal memangkas sejumlah kantor cabang di tengah pandemi virus corona.
Direkut Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan bahwa perusahaannya terus mendorong transformasi menuju digital. Seperti misalnya, meminta para debiturnya untuk mengajukan restrukturisasi kredit secara online untuk mengurangi interaksi tatap muka.
“Ke depan mungkin keberadaan cabang kami hanya 20 persen, untuk melayani nasabah,” katanya.
Menurut Royke, jumlah kantor cabang bank ini akan berkurang signifikan jika nanti akan muncul isu ketenagakerjaan. Sebab, mau tak mau tenaga kerja yang saat ini berhadapan langsung dengan nasabah harus dialihkan ke divisi lain yang mendukung transformasi bank ke arah digital.
“Saya juga bicara kepada serikat pekerja mengenai pengurangan cabang mandiri ini, hal itu dikarenakan tuntutan transaksi digital yang tinggi,” katanya.
Kendati dilakukan pengurangan jumlah karyawan, ia optimis bahwa digitalisasi akan membuat proses transaksi lebih cepat dan membuat bisnis bisa tumbuh lebih tinggi.
“Efeknya pada ekonomi kalau bank bisa cepat penyaluran uang ke banyak tempat dan banyak nasabah baru tentunya itu akan menyerap tenaga kerja pada akhirnya dan memunculkan bisnis-bisnis baru,” katanya.
Sebanyak satu juta debitor perusahaannya sejauh ini sudah dikatakan layak untuk melakukan restrukturisasi kredit. Dimana, mayoritasnya debitornya berasal dari UMKM dengan kriteria yang mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 11/POJ.03/2020.