Terapkan Hukum Syariah, Jerman Enggan Beri Afghanistan Uang

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menegaskan bahwa negaranya tidak akan memberikan dukungan keuangan ke Afghanistan bila Taliban mengambil alih kekuasaan dan bila negara tersebut menerapkan hukum syariah.

“Kami menyediakan 430 juta euro (7,3 triliun Rupiah) setiap tahun, kami tidak akan memberikan satu sen pun lagi jika Taliban mengambil alih negara dan memperkenalkan hukum Syariah,” tegas Heiko Maas, melansir Reuters, Kamis, 12 Agustus 2021.

Sebagaimana diketahui, kekuasaan Taliban di Afghanistan kian meluas. Pada Selasa (10/8), Taliban berhasil menduduki ibu kota provinsi baru, Pul-e-Khumri yang merupakan ibu kota dari Baghlan.

Berdasarkan data dari Uni Eropa, Taliban telah menguasai 65 persen dari wilayah Afghanistan. Dengan berhasil diambil alihnya Pul-e-Khumri, maka total sudah ada tujuh ibu kota provinsi yang diduduki Taliban, termasuk Aybak, Zaranj, Sar-e Pul, Taloqan, Kunduz, serta Lashkar Gah.

Penarikan pasukan asing, khususnya pasukan Amerika Serikat (AS) menjadi angin segar bagi gerilyawan Taliban untuk kembali menguasai Afghanistan. Alhasil, menurut analis keamanan dan terorisme, momok terorisme internasional kembali muncul.

“Penarikan Biden dari Afghanistan membuat pengambilalihan oleh Taliban tak terelakkan dan memberi al-Qaeda kesempatan untuk membangun kembali jaringannya, ke titik di mana ia bisa sekali lagi merencanakan serangan di seluruh dunia,”  tutur Sajjan Gohel, analis keamanan dan terorisme, mengatakan kepada BBC.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peningkatan Infrastruktur di Bali Bukti Komitmen Indonesia Siap Selenggarakan WWF 2024

World Water Forum Ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 diharapkan akan menghasilkan berbagai solusi masalah air termasuk sanitasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini