Tenang Aja, 161 Juta Warga Indonesia Akan Kebagian Vaksin di Awal 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Proses pembuatan vaksin corona (covid-19) sudah hampir selesai. Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir pun berjanji dapat memberikan vaksin corona kepada 161 juta secara massal pada awal 2021.

“Kita dengan penduduk 230 juta, kami baru memfokuskan untuk mendapatkan 70 persen,” ujarnya di Jakarta, Kamis 3 September 2020.

Kata Erick, pemberian vaksin nantinya akan dilakukan oleh 1,5 juta dokter, perawat dan bidan. Untuk itu, pemerintah akan menghimpun data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) agar bisa menentukan kriteria dokter, perawat, dan bidan yang akan melakukan imunisasi.

“1,5 juta ini yang harus mendapatkan vaksin duluan karena beliau ini yang terdepan,” ujarnya.

Namun untuk sementara, penduduk dengan usia 18 tahun belum masuk dalam daftar tersebut. Erick beralasan bahwa pemerintah belum melakukan uji coba klinis kepada penduduk usia tersebut.

“Tapi, bukan berarti nanti generasi muda dikorbankan, bukan. Ini nanti ada yang melintir generasi muda dikorbankan,” katanya.

Sebelumnya, Erick mengungkapkan bahwa targetn program imunisasi massal vaksin corona bisa dilakukan awal 2021 mendatang. Untuk pengadaan vaksin covid-19 ini pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 18 triliun.

Saat ini, pemerintah terus mengembangkan vaksin baik secara mandiri maupun kerja sama dengan pihak asing. Misalnya, PT Bio Farma (Persero) tengah melakukan uji coba tahap ketiga vaksin covid-19. Perusahaan BUMN kesehatan itu bekerja sama dengan produsen vaksin asal China, Sinovac dalam pengembangan vaksin.

Lalu, PT Kimia Farma (Persero) dan PT Indo Farma (Persero) dengan perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab, G42. Secara mandiri, Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin Merah Putih oleh LBME Eijkman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini