Temui Raja Salman, Jokowi Bawa ‘Oleh-oleh’ untuk Rakyat Indonesia

Baca Juga

MINEWS, AL QASR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memberikan ‘oleh-oleh’ dari kunjungannya ke Arab Saudi. ‘Oleh-oleh’ yang dimaksud adalah kesepakatan bersama antara Jokowi dan Raja Salman terkait peningkatan kerja sama di bidang ekonomi.

Kesepakatan itu didapat dalam pertemuan bilateral di Istana Al-Qasr Al-Khas. “Presiden Jokowi dan Raja Salman sepakat ke depan, kerja sama ekonomi akan terus ditingkatkan, terutama di bidang energi dan pariwisata,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Saudi, Minggu 14 April 2019.

Menurut keterangan pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden juga menyampaikan apresiasi dari seluruh masyarakat Indonesia atas diberikannya kuota tambahan kembali sebesar 10.000 bagi Jamaah Haji Indonesia.

“Raja Salman juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepemimpinan Indonesia di dalam menjaga stabilitas kawasan dan dunia,” jelas Retno.

Sebaliknya, Raja Salman juga mengapresiasi Indonesia atas kepemimpinannya di dunia Islam. “Dari pembicaraan tadi tampak sekali kedekatan antara kedua kepala negara,” ujar Retno.

Sebagai informasi, pertemuan bilateral itu berlangsung seusai jamuan santap siang di Istana Pribadi Raja Salman. Sejumlah pejabat yang juga mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral antara lain Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, dan Staf Khusus Presiden Abdul Ghofarrozin.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini