Tekan Varian Omicron yang Terus Merajarela, Malaysia Tangguhkan Ibadah Umrah

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia resmi menangguhkan perjalanan umrah ke Arab Saudi sebagai bagian dari upaya mengekang laju penyebaran Covid-19 varian Omicron. Larangan ini akan mulai berlaku pada 8 Januari 2022.

Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat karena khawatir akan keselamatan warga Malaysia yang kembali usai melakukan ibadah umrah.

“Mayoritas jamaah yang kembali dari umrah dianjurkan menjalani karantina selama tujuh hari di rumah. Namun, karena ada ketidakpatuhan terhadap prosedur operasi standar yang ditetapkan, maka kasus positif Covid-19 di antara jamaah umrah menyebabkan infeksi menyebar di antara anggota keluarga,” kata Khairy.

“Akibat tidak mematuhi prosedur karantina rumah, anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama atau tetangga dan kerabat yang datang berkunjung terpapar infeksi Covid-19,” sambungnya dalam konferensi pers, melansir Channel News Asia.

Khairy juga mengatakan bahwa tiket penerbangan umrah baru ditangguhkan pada Sabtu (1/1) dan jamaah umrah yang baru tiba di Malaysia pada 3 Januari, wajib menjalani karantina di fasilitas yang telah ditetapkan.

“Jamaah yang berangkat ke Tanah Suci (Mekah) antara 1 dan 7 Januari akan diizinkan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Namun, mereka perlu menjalani karantina di stasiun karantina atau hotel yang diidentifikasi oleh NADMA (Badan Penanggulangan Bencana Nasional) sekembalinya ke Malaysia,” tuturnya.

Hingga saat ini, Negeri Jiran telah mencatat 64 kasus Omicron. Di mana sebanyak 32 kasys di antaranya melibatkan jamaah umrah dan 9 kasus yang melibatkan jamaah haji, kata Khairy.

“Kedatangan jamaah umrah Malaysia dalam jumlah besar sekitar 800 hingga 1.000 setiap hari (dalam empat penerbangan khusus) semakin meningkatkan risiko masuknya kasus Covid-19 dan varian Omicron ke dalam negeri,” tambahnya.

“Saya sangat menyayangkan yang mau umrah, tapi merugikan kesehatan masyarakat… tidak ada menteri muslim yang mau menunda umrah, tapi ini masalah serius, ini bukan tweet di media sosial, bukan video di TikTok, ini tentang kehidupan,” ucapnya.

Khairy berharap langkah yang diambil pemerintah Malaysia dapat memberikan ruang kepada pemerintah untuk membuat perencanaan dan persiapan yang matang mengenai manajemen jamaah umrah, sebelum kegiatan ibadah ini kembali diizinkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Penyesuaian Tarif PPN Jadi Solusi Pendanaan Pembangunan Nasional dan Pemerataan Ekonomi

Oleh: Aryo Setiadi )* Kebijakan penyesuaian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 merupakan salah satu upaya strategis pemerintah untuk memperkuat pendanaan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini