Tekan Kasus Positif Covid-19, Pemkab Garut Tutup Obyek Wisata di Zona Merah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kawasan wisata di Garut, Jawa Barat yang berada di zona merah ditutup pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran dan lonjakan wabah covid-19 di daerah tersebut.

“Penuutpan akan dilakukan secara bertahap, dan itu untuk zona merah saja,’ ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan.

Sesuai aturan yang berlaku bagi daerah masuk sebagai zona merah penyebaran wabah Covid-19 akan diberlakukan penutupan atau larangan dikunjungi wisatawan.

Sedangkan kawasan wisata yang berada di zona oranye, kata dia, masih bisa dibuka untuk umum dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan atau tidak boleh terjadi kerumunan.

Ia menyampaikan objek wisata yang berada di zona merah akan mulai efektif penutupannya mulai hari ini, Minggu 27 Juni 2021 sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan.

Sebelumnya, tim Satgas Penanganan Covid-19 Garut, kata dia, telah mensosialisasikan kepada pengelola wisata terkait pemberlakuan penutupan tersebut.

“Saya sudah bentuk tim sosialisasi untuk menyampaikan surat edaran kepada para pengelola wisata,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini