Target Program Pendampingan Agro Solution 50 Ribu Hektare

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Target PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk program pendampingan dengan pupuk nonsubsidi tahun ini kembali meningkat.

Hal itu diharapkan menjadi solusi bagi petani agar tak lagi tergantung pada pupuk subsidi disertai dengan peningkatan produktivitas dan pendapatan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Ahmad Bakir Pasaman, mengatakan, program Agro Solution sejauh ini telah dilaksanakan pada luasan 10.861 hektare. ”Tahun ini ditargetkan mencapai 50 ribu hektare. Program ini mampu meningkatkan hasil panen dari rata-rata 5-6 ton per hektare menjadi 8-10 ton per hektare,” kata Bakir dalam keterangan resmi Minggu 4 April 2021.

Agro Solution merupakan program pendampingan lengkap oleh Pupuk Indonesia off farm dan on farm. Pada kegiatan off farm, perseroan memberikan akses permodalan kepada petani, bimbingan teknis, akses terhadap asuransi dan memberikan jaminan penyerapan hasil panen.

Sedangkan di on farm, Pupuk Indonesia menyediakan produk sarana pertanian berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan lain sebagainya disamping juga memberikan kawalan teknologi dan bimbingan teknis.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil uji coba program Agro Solution di Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, serta berbagai daerah lainnya, petani berhasil meningkatkan produktivitas tanamannya.

Pihaknya berharap, jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga meningkat sehingga mampu membeli pupuk non subsidi dan tidak lagi tergantung pada pupuk bersubsidi yang jumlahnya terbatas.

Menurutnya, program-program yang dilakukan perseroan merupakan bagian dari transformasi bisnis pada 2021. Menurutnya, saat ini juga mulai terlihat upaya perusahaan dan anak-anak perusahaan yang menerapkan kebijakan sentralisasi.

Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, anak usaha Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan, pihaknya sudah melakukan program Agro Solution yakni mendampingi petani secara intensif dan melibatkan para pelaku dalam rantai pasok produksi padi untuk memberikan permodalan dan akses pasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini