MINEWS, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menyusun strategi menyongsong pemilu 2020 nant untuk menghadapi serangan hoax yang selama ini meresahkan.
Dijelaskan Ketua KPU Arief Budiman, ia mengatakan bahwa serangan hoax dan ujaran kebencian meningkat pesat pada Pemilu 2019 dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
“Serangan itu tidak hanya ke institusi KPU, tapi juga ke anggota KPU,” ujar Arief di Jakarta Pusat, Rabu 21 Agustus 2019.
Maka untuk pemilu 2020, kata Arief, dalam upaya penangkalan hoax pihaknya akan membentuk gugus tim atau kelompok kerja antar kelembagaan pemerintah.
Usul tersebut telah dibicarakan dalam focus group discussion (FGD) bersama beberapa lembaga pemerintah seperti BSSN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Intelijen Negara (BIN) dan pegiat pemilu lainnya.
“Kita sudah melakukan FGD untuk mengantisipasi apa kelemahan, kekurangan, catatan-catatan penting yang terjadi pada pilkada maupun pemilu kemarin. Yang banyak diperbincangkan adalah persebaran hoax, kita diskusikan kenapa itu terjadi, bagaimana mengatasinya, lalu apa yang dipersiapkan agar yang demikian (hoax) tidak terjadi lagi,†kata Arief.