Tanggapi Imbauan Genosida Umat Hindu, Umat Islam India: Kami Ingin Perdamaian!

Baca Juga

MATA INDONESIA, DELHI Para pemimpin agama Hindu berkumpul di Haridwar – sebuah kota suci di negara bagian Uttarakhand, India utara selama tiga hari pada Desember 2021.

Mereka menyerukan kekerasan, termasuk pembunuhan terhadap umat Islam di negara itu, India. Polisi mendaftarkan kasus terhadap beberapa penyebar ujaran kebencian, hanya setelah kemarahan publik meledak.

Kini, giliran ribuan umat Muslim berkumpul untuk mengadakan rapat umum di Uttar Pradesh India, untuk memprotes seruan pembunuhan terhadap kaum Muslim di India yang berjumlah 200 juta jiwa itu.

Mereka juga memprotes pertemuan keagamaan, di mana ratusan aktivis dan biksu Hindu sayap kanan menyerang komunitas Muslim dan memutuskan untuk memusnahkan mereka dari tanah India.

Menyusul insiden tersebut, Maulana Tauqir Raza, pendiri pakaian regional Dewan Ittehad-e-Millat, mengimbau komunitas Muslim di Uttar Pradesh untuk berkumpul dalam jumlah besar untuk mempersembahkan pengorbanan massal sebagai tanda protes terhadap pidato kebencian oleh biksu Hindu.

“Jika darah kami dapat memenuhi dahaga Anda, kami siap untuk dikorbankan. Sekarang Anda yang memutuskan siapa yang salah? Orang yang siap memberikan nyawanya untuk negara atau mereka yang mengabaikan perempuan dan menyerukan untuk membunuh 200 juta orang dari mereka? katanya.

“Bisakah mereka disebut pecinta pedesaan?” sambung Maulana Tauqir Raza yang merupakan seorang ulama di distrik Bareilly di Uttar Pradesh, melansir Sputnik News, Sabtu, 8 Januari 2022.

Maulana Tauqir Raza juga mengatakan bahwa umat Islam tidak pernah berperang dengan umat Hindu, dan mereka tidak akan pernah melakukannya untuk kepentingan negara.

“Kami tetap sabar, kami ingin perdamaian. Kami menangis darah. Tapi sekarang kesabaran kami telah mati, jangan memprovokasi kami,” ucapnya.

Mengklaim bahwa jiwa patriotisme tertanam di dalam setiap diri Muslim India, Raza mengatakan bahwa jika pemerintah memberi mereka senjata, mereka akan sepenuhnya mengambil tanggung jawab untuk berjuang demi bangsa dan negara.

“Perang ada dalam darah kami; kami adalah pejuang sejak lahir. Kami memiliki kemampuan untuk membawa kembali Kailash Mansarovar (situs ziarah Hindu) dari milik Cina dan akan memberikannya kepada saudara-saudara Hindu kami,” tuturnya.

Beberapa hari setelah “Dharma Sansad”, sebuah kongregasi religius pelihat Hindu, video dari acara tertutup itu menjadi viral pada minggu terakhir bulan Desember, mendorong polisi setempat untuk mendaftarkan beberapa kasus terhadap penyelenggara.

Pembicara di Dharma Sansad mengatakan, sudah waktunya bagi umat Hindu untuk mengangkat senjata dan melindungi agama mereka dengan memusnahkan umat Islam di India.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Pastikan Langkah Hukum Tegas Terhadap OPM Pelaku Kekerasan

Jayapura - Pemerintah, melalui TNI dan Polri, menegaskan komitmennya untuk mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini