Taliban Temukan Rudal Balistik Buatan Soviet

Baca Juga

MATA INDONESIA, PANJSHIR – Militan Taliban menemukan beberapa rudal balistik lama buatan Soviet di lembah Panjshir ketika mengamankan wilayah tersebut dan berusaha menundukkan perlawanan dari pasukan lokal.

Akan tetapi, rudal tersebut tampaknya dalam kondisi yang tidak aktif atau tidak dapat lagi dioperasikan. Militan Taliban menemukan rudal tersebut tergelatak di tepi Sungai Panjshir, hal ini berdasarkan rekaman video yang beredar.

Lembah Panjshir diambil alih oleh Taliban pada pekan lalu menyusul konflik singkat dengan pasukan lokal. Sebagaimana diketahui, wilayah ini sebelumnya adalah satu-satunya dari 34 provinsi di Afghanistan yang tetap di luar kendali Taliban, meski kelompok itu mengambil alih negeri.

Video yang diambil oleh militant Taliban menunjukkan sekitar 10 rudal balistik jarak menengah Luna-M (NATO menyebutnya FROG-7) dan 10 rudal balistik jarak menengah R-17 Elbrus (NATO menyebutnya Scud B), melansir Russia Today, Kamis, 16 September 2021.

Rudal-rudal tersebut tampaknya telah disimpan di lokasi untuk waktu yang lama, dengan simpanan terlihat pada citra satelit. Berdasarkan video yang beredar, amunisi itu tampak sangat lapuk, dengan cat tubuh yang sebagian terkelupas.

Beberapa hulu ledak – kemungkinan untuk rudal FROG-7, juga terlihat tergeletak di sekitar. Ini tampaknya telah disimpan dalam wadah transportasi dan tampaknya dalam kondisi yang lebih baik.

Tidak diketahui secara pasti apakah rudal itu berbahan bakar, meskipun mengingat kondisi penyimpanannya, amunisi itu tidak mungkin lagi dapat dioperasikan. Milisi Taliban yang menemukan rudal-rudal tersebut juga tidak memberi keterangan secara detail.

Awalnya dikembangkan tahun 1960-an, Scud B adalah rudal balistik jarak menengah, yang mampu mengirimkan berbagai hulu ledak – termasuk nuklir, hingga 300 km. Sementara FROG-7 adalah rudal jarak pendek taktis, dengan jangkauan maksimum hingga 70 km.

Rudal balistik tersebut dipasok oleh Uni Soviet kepada pemerintah sosialis Afghanistan pada 1980-an. Setelah runtuh pada awal 1990-an, amunisi berakhir di tangan berbagai kelompok bersenjata, termasuk pasukan perlawanan Lembah Panjshir yang dipimpin oleh mendiang Ahmad Shah Massoud.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini