Taliban Anggap Korea Selatan sebagai Mitra Tepat untuk Manfaatkan Potensi Alam Afghanistan

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Taliban yang kembali menguasai Afghanistan berencana menggandeng Korea Utara sebagai mitra. Kelompok itu mengatakan bahwa kerja sama di sektor mineral akan saling menguntungkan kedua negara.

Sebagaimana diketahui, Afghanistan kaya akan mineral. Dan banyak dari ladang mineral di negara tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Berhasil merebut kekuasaan dan membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke Uni Emirates Arab, Taliban berusaha memperkuat hubungan ekonomi dengan negara Asia Timur yang masyhur akan industri elektroniknya.

“Afghanistan penuh dengan sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan … Korea sebagai produsen elektronik dunia terkemuka dapat bekerja dengan negara kami berdasarkan kepentingan bersama, di mana kami juga dapat berfungsi sebagai koridor ekonomi yang menghubungkan negara-negara Asia Selatan dan Tengah,” tutur anggota Komisi Kebudayaan Taliban, Abdul Qahar Balkhi dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.

Balkhi menambahkan bahwa Taliban serius ingin bertemu dan menjalin kerja sama dengan para pemimpin dan pengusaha Korea serta memperkuat hubungan ekonomi dan orang-ke-orang antara masyarakat dan negara.

Afghanistan kaya akan sumber daya seperti tembaga, emas, minyak, gas alam, uranium, bauksit, batu bara, bijih besi, tanah jarang, litium, kromium, timbal, seng, batu permata, bedak, belerang, travertine, gipsum, serta marmer yang masih belum dieksplorasi karena negara tersebut dilanda perang selama 20 tahun – setelah AS menginvasi tahun 2001.

Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Suh Hoon mengatakan kepada parlemen bahwa Seoul mempertimbangkan berbagai pilihan untuk memberikan perlindungan kepada warga Afghanistan yang bekerja dengan warga Korea Selatan di Kabul, termasuk kemungkinan membawa mereka ke Seoul.

“Kami menganggap ini sebagai masalah dan memiliki kewajiban nasional untuk memberi mereka tempat yang aman. Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah, termasuk opsi untuk mengangkutnya ke sini,” kata Hoon, melansir Anadolu Agency.

Dalam 20 tahun terakhir, Negeri Ginseng telah melakukan berbagai proyek kemanusiaan, termasuk membangun rumah sakit umum di Afghanistan, kata Menteri Luar Negeri Chung Eui-yong kepada anggota parlemen Korea Selatan.

“Ada sejumlah warga Afghanistan yang berpartisipasi atau memberikan dukungan dalam proses tersebut. Pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai cara atas opsi untuk membawa mereka dengan selamat ke negara kita (jika mereka ingin datang ke Korea Selatan),” tambahnya.

Sebelumnya, dia mengungkapkan bahwa AS telah meminta Seoul untuk menggunakan pangkalan militernya di Korea Selatan sebagai lokasi perumahan bagi para pengungsi dari Afghanistan yang dilanda perang.

“Memang benar (sekutu) mendiskusikan kemungkinan itu di tingkat yang paling dasar. Namun, itu tidak dibahas secara serius. Saat ini, tidak ada diskusi seperti itu sama sekali,” tegas Chung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini