Tak Wajar! Autopsi Ulang Brigadir J di Temukan Luka Janggal Hingga Organ Otak Berpindah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J yang dilakukan oleh Tim Forensik pada Rabu 27 Juli 2022 di RSUD Sungai Bahar, Jambi menjadi perhatian.

Pasalnya, ditemukan banyak kejanggalan dari mulai luka-luka hingga posisi otak Brigadir J yang berpindah ke bagian perut.

“Hasil autopsi ulang, ditemukan sejumlah temuan janggal. Berdasarkan hasil autopsi yang kedua, kita menempatkan dua orang tenaga kesehatan: satu dokter (Martina Aritonang) satu lagi magister kesehatan (Herlina Lubis) untuk mewakili keluarga dan atau penasehat hukum,” ujar Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dalam wawancara di kanal Youtube Refly Harun pada Minggu 31 Juli 2022.

Berdasarkan hasil autopsi yang telah dilakukan terdapat beberapa temuan baru dimana tidak ditemukannya otak dari bagian dalam kepala Brigadir J serta ditemukan juga retakan di bagian kepalanya.

“Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik, misalnya dibuka kepala gitu ya, pertama tidak ditemukan otaknya. yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu,” katanya.

Autopsi ulang ini menimbulkan banyak spekulasi karena banyak kejanggalan yang ditemukan seperti bekas tembakan dari bagian belakang kepala yang tembus hingga ke hidung.

Namun ketika dokter keluarga dan dokter forensik memeriksa bagian belakang kepala Brigadir J ditemukan bekas luka yang ditutup dengan cara dilem. Lalu, saat lem tersebut dibuka terdapat lubang yang mencurigakan.

“Lubangnya disonde itu ditusuk pakai seperti sumpit itu ada alatnya disonde ke arah mata, mentok. Tapi begitu disonde ke arah hidung ternyata tembus ya. Itulah mengapa adanya jahitan yang sebelumnya difoto ketika berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu,” kata Kamaruddin.

Berdasarkan temuan yang ada, Kamaruddin menilai bahwa pernyataan yang dikeluarkan pihak kepolisian atas insiden yang menewaskan Bridagir J dapat terbantahkan sebab bila ada tindakan tembak menembak maka keduanya saling berhadapan tidak mungkin ada luka tembak di bagian kepala belakang.

“Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) akibat tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan,” tegasnya.

Dalam hal ini juga Kamaruddin menegaskan imbas dari tembakan dibelakang kepala hingga menembus hidung yakni perpindahan posisi otak yang bergeser ke perut dan terdapat temuan luka tembak dari arah bibir.

Hasil autopsi juga menunjukkan luka lainnya yakni bekas tembakan peluru di dada hingga menimbulkan luka terbuka di bagian bahu, luka tersebutlah yang membuat daging hampir terkelupas dan luka itu di duga bukan karena tembakan, mengenai kepastian tersebut tim forensik masih memeriksa lebih lanjut.

Terakhir, bagian punggung Brigadir J juga ditemukan luka memar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Tinggal Menunggu Hari, Pengamat Politik Ingatkan 12 Kerawanan Ini

Penyelenggaraan Pilkada serentak pada 27 November mendatang mendapat sambutan positif, terutama dalam hal efisiensi biaya dan penyelarasan pembangunan. Menurut Yance...
- Advertisement -

Baca berita yang ini