MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pemerintah Rusia dengan tegas menyatakan mereka tak takut atas ancaman yang datang dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Untuk itu, Rusia mengerahkan pasukannya ke perbatasan Ukraina, sebagai kesiapsiagaan tempur dan jawaban atas ancaman tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, NATO sudah mencoba mengganggu stabilitas di wilayah mereka, dan menggerakkan pasukan di kawasan Baltik-Polandia sejak Rusia mencaplok Krimea.
“Menanggapi aktivitas militer aliansi yang mengancam Rusia, kami mengambil tindakan yang tepat,” kata Shoigu, seperti dikutip dari AFP, Rabu 14 April 2021.
Pernyataan itu muncul ketika Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Rusia dalam beberapa pekan terakhir mengerahkan puluhan ribu tentara ke perbatasan.
NATO sebelumnya meminta Rusia berhenti mengirim pasukan ke perbatasan Ukraina, agar tak pecah konflik antar dua negara.
Namun, Shoigu mengatakan NATO justru berencana mengerahkan 40 ribu tentara dan 15 ribu persenjataan ke wilayah yang berdekatan dengan Rusia.
“Selama tiga pekan, dua tentara dan tiga unit lintas udara berhasil dikerahkan ke perbatasan barat Federasi Rusia di daerah-daerah untuk melakukan latihan tempur,” ucap Shoigu.