Tak Disangka, Perempuan Indonesia Antusias Ramaikan Investasi Kripto

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Investor mata uang digital kripto di Indonesia tercatat 20 persennya merupakan perempuan, yang jumlahnya sekitar 1 juta orang pada 2021 ini.

Angka itu disebut tumbuh pesat, dari yang sebelumnya hanya 13-14 persen saja di 2020.

“5 juta sudah menjadi investor di aset kripto, ada 20 persen berasal dari investor perempuan,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh K Harmanda, Rabu 28 April 2021.

Teguh menyebut, perempuan begitu aktif dan agresif dalam bertransaksi di pasar aset kripto, bukan hanya di Indonesia, melainkan secara global.

“Saya temui di mana-mana, dua tahun lalu di Hong Kong banyak antusias wanita tangguh dari berbagai negara dan mereka cepat adopsi aset kripto dan teknologi blockchain,” ujar Teguh.

Ia berkata, kepercayaan pada keuangan digital kripto benar-benar terbantu secara signifikan dengan keikutsertaan perempuan secara besar-besaran.

Apalagi, selama ini perempuan dikenal sebagai investor yang disiplin dan teliti dalam pengelolaan keuangan.

“Dengan munculnya wanita di aset kripto, maka gain trust (kepercayaan) pada industri ini lebih baik lagi,” kata Teguh.

Saat ini, perdagangan aset kripto diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang berada di bawah Kementerian Perdagangan. Bappebti mengakui 229 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia. Ini tertuang dalam Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto.

Sejumlah mata uang kripto yang diakui oleh Bappebti antara lain Bitcoin, Ethereum, Tether, XRP atau Ripple, dan Bitcoin Cash. Selanjutnya, Binance Coin, Polkadot, Chainlink, Lightcoin, Bitcoin SV, dan sebagainya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini