MATA INDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini, Bahasa Jawa ramai dipergunakan dalam komunikasi antar warga net di social media. Hal ini banyak ditemukan dalam cuitan twitter dan meme.
Tak hanya itu, lagu-lagu berbahasa Jawa pun kini bersinar kembali di kalangan anak muda. Sebut saja lagu-lagu almarhum Didi Kempot, anak-anak zaman now -baik suku Jawa maupun bukan- pasti mengenalnya, bahkan bisa menyanyikannya hingga selesai.
Bahkan, mereka menyebut diri sebagai Sobat Ambyar, merupakan panggilan bagi para fans almarhum Didi Kempot yang lagu-lagunya banyak menyentuh hati kaum milenial karena makna lirik didalamnya.
Namun, Kamu pasti banyak yang tidak menyangka bahwa beberapa kata Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Jawa, seperti berikut:
1. Gampang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ini berarti “mudah.” Biasanya kita banyak menggunakan kata ini dalam keseharian ketika berbicara dengan teman, ataupun pada lingkup non formal. Namun, tak banyak yang tahu bahwa kata “gampang” ini merupakan aslinya adalah Bahasa Jawa.
Selain kata “gampang” ada kata lain yang berarti sama tetapi penggunaannya berbeda yaitu “gampil dan ora angel.” Kata yang pertama digunakan jika berbicara dengan orang yang lebih tua atau dituakan atau dalam suasana formal. Sedangkan yang kedua kita gunakan kepada orang yang lebih muda atau teman sebaya.
2. Ngomong-Ngomong.
Itu adalah kata yang sering kita jumpai apabila hendak memulai suatu pembicaraan. Seperti misalnya, “Ngomong-ngomong kalian sudah tahu belum, kalau tahun ini akan ada konser BlackPink?”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “ngomong-ngomong” merupakan definisi dari “omong-omong” yang merupakan kata dasar dari “omong” yang berarti “bicara.” Itu juga salah satu kata dalam Bahasa Jawa.
3. Joget.
Kata ini banyak digunakan dalam acara-acara non formal. Misalnya dalam acara hiburan seperti panggung konser, dan pentas seni. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “joget” ini berarti “tari”.
Itu juga merupakan Bahasa Jawa yang ditulis dengan huruf “d” di belakangnya “joged.” Persamaannya dalam bahasa Jawa adalah “tledhek”
4. Enteng
Kata ini sering digunakan dalam menentukan berat benda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “enteng” ini berarti tidak berat atau “ringan”. Penggunaan kata ini sering kita jumpai didalam kehidupan sehari-hari seperti di pasar, warung, dan yang lainnya.
Kata “enteng” ini lagi-lagi merupakan kata serapan dari Bahasa Jawa yaitu “entheng”.
5. Ambyar.
terakhir ini adalah kata yang pernah menjadi trending di kalangan anak muda. Kata “ambyar” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bercerai-cerai, berpisah-pisah, dan tidak terkonsentrasi.
Kata itu belakangan justru dimaknai sebagai perasaan hati yang hancur karena ditinggal kekasih oleh banyak kalangan anak muda. Kata itu digunakan fans almarhum Didi Kempot karena lagu-lagunya yang tergolong jenis “campur sari” itu selalu menggambarkan orang yang patah hati.
Maka penggemar Didi Kempot menyebut dirinya sebagai “Sobat Ambyar.” Dalam Bahasa Jawa selain kata “ambyar” ada juga persamaannya yaitu “kempel banjur buyar.” Dalam KBBI Daring, “ambyar” memiliki arti bercerai-berai; berpisah-pisah; tidak terkonsentrasi lagi.
Sejumlah kata Bahasa Jawa yang terserap ke dalam kata Bahasa Indonesia ini, sebenarnya memiliki padanan kata di dalam Bahasa Indonesia. Penyerapan unsur Bahasa Jawa yang semacam ini biasa terjadi untuk memenuhi kebutuhan penggunaan kata dalam praktik komunikasi sehari-hari.
Bahasa Jawa ternyata berperan sebagai sumber untuk memenuhi keperluan komunikasi yang kurang formal, misalnya pengembangan bahasa pers dan percakapan sehari-hari yang santai.
Itulah beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari kata Bahasa Jawa. Kita sebagai genrasi milenial harus bangga dan ikut serta dalam melestarikan kekayaan bangsa, salah satunya dengan terus menggunakan bahasa daerah. (Reporter: Fiqi Khoiriyan Wanhar)