MATA INDONESIA, GAZA – Amerika Serikat (AS) berjanji akan memberikan Palestina tambahan bantuan sebesar 75 juta USD untuk rekonstruksi dan bantuan ekonomi taahun 2021. Sebanyak 5,5 juta USD dalam bantuan bencana segera untuk Gaza dan 32 juta USD untu Badan Bantuan PBB di Palestina.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri AS, Antony Blinken dihadapan Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas saat kunjungan ke Ramallah, Tepi Barat (26/5). Dana bantuan tersebut, kata Blinken, merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Saat berbicara di Amman, Yordania, Blinken mengatakan bahwa Washington bermaksud untuk memastikan militan Palestina, Hamas – fraksi yang memerintah Gaza dan terdaftar oleh Washington sebagai organisasi teroris, tidak mendapat manfaat dari bantuan kemanusiaan.
“Dalam beberapa hari mendatang saya akan berkonsultasi secara luas dengan negara-negara Teluk dan mitra lainnya untuk memastikan kita semua berkontribusi pada pemulihan, stabilitas, dan pengurangan ketegangan,” kata Blinken, melansir Reuters, Kamis, 27 Mei 2021.
Meski dicoret dari bantuan AS, Kepala Hamas di Gaza, Yehya Al-Sinwar mengatakan, Hamas menyambut baik upaya Arab dan internasional untuk membangun kembali daerah kantong tersebut.
“Kami akan meringankan dan memfasilitasi tugas untuk semua orang dan kami akan memastikan bahwa proses akan transparan dan adil dan kami akan memastikan bahwa tidak ada sen yang masuk ke Hamas atau Qassam (sayap bersenjata Hamas),” kata Sinwar dalam konferensi pers.
“Kami memiliki sumber uang yang memuaskan untuk Hamas dan Qassam. Sebagian besar dari Iran dan sebagian dari sumbangan dari Arab, Muslim, dan liberal dunia yang bersimpati kepada rakyat kami dan hak-hak mereka,” tambahnya.
Mesir, yang berbagi perbatasan dengan Gaza dan memiliki kontak keamanan dengan Hamas, kemungkinan memiliki peran dalam menyalurkan bantuan, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS sebelumnya.
Selama pertempuran, Mesir membuka perbatasan Rafah, yakni antara Gaza dan Semenanjung Sinai untuk memberikan bantuan medis dan mengevakuasi korban luka-luka.
Bukan hanya itu, negara yang dipimpin oleh Presiden Abdul Fattah al-Sisi itu juga mengirim delegasi keamanan ke Israel dan Gaza untuk membantu meningkatkan gencatan senjata setelah diberlakukan pada Jumat (21/5).