MATA INDONESIA, JAKARTA-Pesawat N219 Nurtanio tahun ini mulai diproduksi massal PT Dirgantara Indonesia (DI). Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin.
“Pesawat N219 sudah mendapat Type Certificate siap diproduksi oleh PT DI. Tahun ini mulai memenuhi pesanan Pemerintah Provinsi Aceh,” kata Thomas.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Aceh telah memesan lima pesawat N219. Pesawat yang diberi nama Nurtanio oleh Presiden RI Joko Widodo pada 10 November 2017 itu merupakan pesawat karya anak bangsa hasil kerja sama antara Lapan dan PT DI
Pesawat ini dapat difungsikan untuk mengangkut penumpang sipil, angkutan militer, angkutan barang atau kargo, evakuasi medis, hingga bantuan saat bencana alam.
Type Certificate untuk Pesawat N219 diperoleh setelah melakukan penerbangan selama 340 jam. Pesawat N219 bisa terbang dengan kecepatan maksimum 210 knot, dan kecepatan terendah hingga 59 knot.
Dengan kemampuan itu, Pesawat N219 dapat bergerak dengan fleksibel saat melalui wilayah tebing dan pegunungan karena dapat terbang dengan kecepatan cukup rendah tapi terkendali.
Pesawat N219 didesain sesuai kebutuhan masyarakat terutama di wilayah perintis sehingga memiliki kemampuan short take of landing dan mudah dioperasikan di daerah terpencil, bisa self starting tanpa bantuan ground.
Karena nose landing gear dan main landing gear Pesawat N219 tidak dapat dimasukkan ke dalam, saat terbang maka pesawat ini bisa melakukan pendaratan di landasan yang tidak beraspal bahkan bebatuan