Tahun Ini! Gerhana Matahari Total Terlihat di Wilayah Amerika Selatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada 14 Desember 2020. Jalur gerhananya bakal melewati lautan pasifik dan atlantik.

GMT hanya terjadi pada fase bulan baru, yaitu saat bulan melintas diantara bumi dan matahari sehingga bayangannya jatuh ke permukaan bumi. Hal ini menyebabkan langit menjadi gelap untuk sementara.

GMT merupakan fenomena alam yang unik dan terjadi tiap 18 bulan sekali. Dilansir dari laman space.com, GMT tahun ini terlihat di wilayah Amerika Selatan, sebgerhananagian Chili dan Argentina serta berlangsung hingga 2 menit 10 detik.

Sedangkan gerhana sebagian atau parsial, akan terlihat di sebagian Amerika Selatan dan beberapa negara di Afrika, termasuk Namibia, Angola, Botswana, dan Afrika Selatan.

Gerhana matahari sebagian terjadi ketika posisi bulan tidak sejajar sepenuhnya dengan matahari, sehingga hanya sebagian bayangannya yang jatuh ke bumi.

Jalur GMT tahun ini akan sangat mirip dengan yang terjadi pada tahun lalu, 2 Juli 2019 dan waktu yang dibutuhkan untuk melintasi wilayah Amerika Selatan sekitar 97 menit.

Fenomena tersebut akan berlangsung mulai dari Samudera Pasifik, kemudian menuju Saavreda, Chili. Gerhana dimulai pada pukul 11.38 waktu setempat, sedangkan gerhana matahari total terjadi pada pukul 13.00 waktu setempat. Diperkirakan durasi gerhana total mencapai 2 menit 4 detik. Gerhana berakhir pada pukul 14.28 waktu setempat.

Di Pucon, Chili. Gerhana dimulai pada pukul 11.41 dan berakhir pada pukul 14.31 waktu setempat. Gerhana matahari total akan terlihat pada pukul 13.03 waktu setempat dengan durasi 2 menit 9 detik.

Sedangkan di Valcheta, Argentina gerhana berlangsung pukul 11.52 dan berakhir pukul 14.43 waktu setempat. Diperkirakan gerhana total berlangsung selama 2 menit 11 detik pada pukul 13.16 waktu sempat.

Terakhir, gerhana total akan tampak di Salina del Eje, Argentina pada pukul 13.25 yang berlangsung selama 6 detik.

Sementara itu, gerhana sebagian dimulai dari Santiago, Chili pukul 11.36 dan berakhir pukul 14.31 waktu setempat. Sedangkan, di Buenos Aires, Argentina gerhana akan tampak mulai pukul 12.03 dan berakhir pukul 14.59 waktu setempat.

Di Montevideo, Uruguay gerhana sebagian akan berlangsung mulai pukul 12.09 hingga 15.03 waktu setempat. Selanjutnya, gerhana sebagian akan muncul di Sao Paulo, Brasil pada pukul 12.45 sampai 15.16 waktu setempat.

Berikutnya, di Lima, Peru gerhana sebagian terlihat pukul 9.16 sampai pukul 11.23 waktu setempat. Terkahir, gerhana matahari sebagian akan berlangsung di Teluk Walvis, Namibia pada pukul 18.40 waktu setempat dan berakhir setelah matahari terbenam.

Tak hanya warga Amerika Selatan dan Afrika saja, seluruh warga di belahan dunia pun mampu menyaksikan peristiwa langka ini. Tahun ini, NASA akan menyiarkan gerhana matahari total secara daring melaui siaran langsung di saluran Youtubenya. Siaran ini akan dimulai pada pukul 21.40 WIB.

Dalam siaran ini, terdapat pula diskusi dengan ilmuwan NASA, yaitu Yari Collado Vega dan Bea Gallardo Lacourt. Mereka menjelaskan bagaimana peneliti mempelajari matahari dengan menggunakan gerhana.

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini