Tahun Ini Dipastikan Industri Hilir Sawit Makin Tumbuh dan Meningkat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tahun ini, kalangan pelaku industri hilir kelapa sawit optimis produksi dan permintaan akan tumbuh. Hal itu setelah pulihnya kegiatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi.

“Tahun ini, konsumsi sawit di sektor makanan akan tumbuh 3,8 persen dibandingkan 2021. Faktor pendorong berasal dari mobilitas masyarakat yang semakin tinggi setelah redanya COVID-19. Bisnis juga sudah membaik,” ujar Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga di Jakarta.

Konsumsi minyak sawit untuk segmen makanan tahun ini diperkirakan 7,2 juta ton atau tumbuh 3,8 persen dari 2021 sebesar 6,94 juta ton, terdiri dari 882 ribu ton untuk margarin, 850 ribu ton untuk shortening & specialities fats, 1,2 juta ton untuk minyak goreng curah, 2,29 juta ton untuk curah dan 1,91 juta ton untuk industri.

Terkait persoalan kelangkaan minyak goreng, Sahat menyatakan hal ini perlu diantisipasi di masa
depan agar tidak lagi terulang. Salah satu penyebabnya adalah minyak goreng tidak termasuk 10
komoditas pangan nasional.

“Seharusnya minyak goreng masuk ke dalam komoditi pangan nasional yang didukung aturan jelas,” ujarnya.

Sementara itu Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) tetap berkomitmen mendukung mandatori biodiesel bauran 30 persen atau B30 sesuai regulasi pemerintah.

Ketua Harian APROBI Paulus Tjakrawan mengatakan pada 2021 jumlah alokasi penyaluran B30 sebesar 10.257.952 Kl selanjutnya alokasi penyaluran tahun ini sebesar 10.151.018 kiloliter (kl).

“Untuk kebutuhan domestik maka besaran volume dan wilayah pasokan mengikuti aturan Keputusan Menteri ESDM Nomor 150/2021. Jadi kebijakan biodiesel ini berdasarkan kepada
regulasi dan aturan yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Menurut dia, konsistensi program biodiesel berdampak positif kepada iklim investasi. Pembangunan pabrik biodiesel terus meningkat sampai tahun ini, jumlah kapasitas terpasang
produksi biodiesel mencapai 16,6 juta kl.

“Sudah ada 2 sampai 3 investor yang berminat untuk membangun pabrik biodiesel baru,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini