Tahija Foundation Sumbang Lab Covid19, Ini Hasilnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Yayasan amal yang didirikan Julius Tahija benar-benar membantu masyarakat dalam masa pandemi Covid19, dengan menyumbangkan laboratorium untuk pengujian sampel. Hal itu diputuskan dua anak Tahija, Sjakon dan George Santosa Tahija, mengingat pandemi tersebut belum menunjukkan tanda-tanda berakhir.

Sejak April 2020, laboratorium diagnostik BSL-2 Yayasan Tahija plus yang berlokasi di FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) telah didedikasikan untuk mendiagnosis Covid19 menggunakan PCR.

Pada 25 Juli 2020, seperti dilaporkan tahija.or.id, laboratorium itu telah menerima 11.300 spesimen swab dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan rata-rata 700-800 spesimen per hari.

Meningkatnya jumlah sampel pengawasan yang diterima laboratorium dan pelaporan hasil (TAT = turn-around time) 24-48 jam menjadi tantangan.

Untuk spesimen pasien yang diduga dari rumah sakit, TAT 48 jam masih dapat dipenuhi. Namun, untuk tujuan pengawasan, diperlukan TAT yang lebih lama.

Saat ini semua staf laboratorium WMP Yogyakarta yang memenuhi syarat dalam pengujian PCR dan disertifikasi dalam praktik laboratorium klinis Baik (GCLP) telah diperbantukan bersama dengan staf dari laboratorium Mikrobiologi dan laboratorium lain dari Fakultas Kedokteran dan UGM.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk mencegah staf dari kelelahan dan stres dengan bekerja pada spesimen infeksius dan menggunakan peralatan pelindung pribadi (termasuk dengan mengatur waktu kerja dan menambah bantuan personel dari Departemen Kesehatan).

Laboratorium diagnostik itu kini telah menerima dukungan logistik dari beberapa lembaga dan pemerintah seperti UGM, Kementerian Kelautan dan Investasi Kementerian Koordinator Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, BNPB dan BIN.

Logistik bersubsidi termasuk kit PCR, kit ekstraksi RNA, barang habis pakai dan APD dalam bentuk jas hazmat, masker N95 dan pelindung wajah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini